"Bersatulah bangsaku, karena dengan bersatu kita kuat, dan kuat karena bersatu !!! " Jangan sekali-kali melupakan sejarah !!! Hargailah Perjuangan

TETAPLAH BERKIBAR SANG SAKA MERAH PUTIH

TETAPLAH BERKIBAR SANG SAKA MERAH PUTIH

Rabu, 28 Agustus 2013

Pedoman Perjuangan LMP

PEDOMAN PERJUANGAN LASKAR MERAH PUTIH

I. ASAL MULA, PERTUMBUHAN DAN KEDUDUKAN LASKAR MERAH PUTIH
a. LSM PENGABDIAN PUTRA BANGSA
b. Kegiatan koperasi dan Ekonomi kerakyatan
c. Kegiatan Sosial, Kesehatan dan Pendidikan
d. LASKAR MERAH PUTIH dalam Kontelasi Politik
e. LASKAR MERAH PUTIH Terdiri Dari 2 Organisasi
II. TRI DARMA LASKAR MERAH PUTIH
a. Pengabdian
b. Kerakyatan
c. Solidaritas

III. EKA KARYA LASKAR MERAH PUTIH
a. Panorama Politik Internasional
b. Kemampuan Nasional
IV. FAKTOR – FAKTOR LAIN
a. Produksi Pertanian
b. Pembangunan Masyarakat Desa
c. Masalah Modal
d. Demokrasi
e. Masalah Khusus dalam Demokrasi Indonesia
f. Kontituitas Perjuangan
g. Masalah Kepemimpinan
V. PEMBANGUNAN DAN KONSOLIDASI ORGANISASI
a. Masalah Pembangunan Kerangka Pokok dari Organisasi
Serta
membangun kelengkapan- kelengkapannya.
b. Masalah Penggerakan Kader-kader Inti Sebagai Tulang
Punggung Organisasi.
c. Masalah Pengembangan Garis Perjuangan Serta Membangun
Tenaga Kerja.
d. Masalah Pembinaan Kader

VI. KESIMPULAN

I. ASAL MULA, KELAHIRAN DAN KEDUDUKAN LASKAR MERAH PUTIH

LASKAR MERAH PUTIH dilahirkan Pada saat Timor Timur akan
lepas dari Pangkuan Ibu Pertiwi Negara Kesatuan Republik Indonesia
dimana pada saat itu suasana di Timor Timur sangat mencekam dan
tidak menentu disebabkan negara asing ikut campur urusan dalam
negeri kita Indonesia tercinta disitulah anak – anak bangsa yang
memiliki rasa kebangsaan berjiwa Nasionalis dengan semangat
Patriotisme merasa terpanggil untuk berbuat sesuatu karena tidak
merelakan Timor Timur lepas dari pangkuan Ibu Pertiwi.Dalam
pandangannya tidak merelakan Timor Timur lepas dari pangkuan Ibu
Pertiwi namun LASKAR MERAH PUTIH tunduk atas keputusan pemerintah
mengenai status Timor Timur yang akhirnya lepas dari pangkuan Ibu
Pertiwi.



Laskar Merah Putih dengan lantang menyerukan kepada Pemerintah dan
seluruh kompenen bangsa bahwa TIDAK ADA LAGI DAERAH LAIN YANG LEPAS
DARI PANGKUAN IBU PERTIWI UNTUK ITU SELURUH RAKYAT INDONESIA APAPUN
SUKUMU APAPUN AGAMAMU MARI KITA SINGSINGKAN LENGAN BAJU, KITA
BERSATU MEMPERTAHANKAN KEDAULATAN BANGSA INDONESIA MENJAGA KEUTUHAN
PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA MENJAGA WILAYAH NEGERI KITA TERCINTA
INDONESIA.

LASKAR MERAH PUTIH itu sendiri dalam rentang Sejarah Perjuangan
pergerakan KEMERDEKAAN INDONESIA telah ada dan merupakan suatu
pasukan yang sangat Berani dan Pantang menyerah di dalam setiap
pertempuran melawan penjajah, Pasukan Laskar Merah Putih tersebut
berada di belahan Timur Indonesia tepatnya di daerah Propinsi
Sulawesi Tengah.
Seperti apa yang pernah dituturkan :
PADUKA YANG MULIA PANGLIMA BESAR REVOLUSI
DR. IR SOEKARNO
PRESIDEN PERTAMA NEGARA BERDAULAT REPUBLIK INDONESIA.

JANGAN SEKALI- KALI MENINGGALKAN SEJARAH

Dipandang dari segi iklim yang berlaku ditanah air ketika
itu, maka faktor penting yang turut mendorong kelahiran LASKAR MERAH
PUTIH adalah kejantanan, bahwa sejumlah besar Putra – Putri
Indonesia tidak rela melihat kondisi Bangsa dan Negara yang pada
saat itu rasa Kebangsaan rasa Nasionalis dan semangat Patriotisme
mulai memudar sehingga untuk menjaga keutuhan Persatuan dan Kesatuan
bangsa didalam bingkai Bhineka Tunggal Ika maka perlu membangkitkan
kembali Roh Nasionalis - Roh Kebangsaan serta semangat Patriotisme
pada setiap anak-anak bangsa untuk menjaga harkat martabat bangsa
Indonesia, menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan Bangsa didalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tetap berkibarnya
sangsaka Merah Putih dari Sabang sampai Merauke maka perlu dibentuk
organisasi yang membawa simbul Bangsa dan Negara yaitu panji-panji
merah putih, agar tetap memelihara kelanjutan dari missi
pengabdiannya kepada rakyat dan tanah air tercinta Indonesia

Dipandang dari segi tujuannya, kelahiran LASKAR MERAH
PUTIH pada dasarnya prihatin melihat kondisi bangsa yang mulai
kehilangan jati diri serta memudarnya rasa nasionalis dan rasa
kebangsaan serta semangat patriotisme inilah yang membangkitkan anak-
anak bangsa berusaha bangkit roh Nasionalis dan roh Kebangsaan dan
untuk menguji "krenteg" dari semangat dari para pejuang 45 dalam
dua bidang

• Pengabdian untuk memperjuangkan dalam menciptakan
kebersamaan diantara anak-anak bangsa dalam konteks multi perbedaan
antar suku dan agama ;
• Pengabdian untuk mengangkat harkat martabat serta derajat
kehidupan bangsa, yang selama 350 tahun lamanya merana sebagai
bangsa yang dijajah.


Laskar Merah Putih meski pun hanya merupakan sebuah ,organisasi
kecil, namun ternyata dimana-mana mendapat tanggapan yang luas dan
hangat dari rakyat, bergabungnya organisasi – organisasi
kemasyarakatan lainnya ke dalam Forum Bersama Laskar Merah Putih ini
merupakan suatu kepercayaan dari rakyat, sehingga LASKAR MERAH PUTIH
dapat tumbuh dan berakar dari bawah dan bersama–sama rakyat
membentuk Markas Daerah dan Markas Cabang serta Brigade–brigade
sebagai ujung tombak LASKAR MERAH PUTIH dalam pengabdian kepada
Masyarakat, Bangsa dan Negara. juga adalah bukti bahwa anak – anak
bangsa dari hati yang paling dalam, sesungguhnya menolak dan tidak
rela bila NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA dari Sabang sampai
Merauke terpecah belah dan harus kita sadari bersama bahwa para
pejuang bangsa pendahulu kita hanya mengantarkan kita sampai ke
pintu gerbang kemerdekaan

" MAKA BUNG KARNO MENGATAKAN DENGAN LANTANG
BAHWA REVOLUSI PERJUANGAN BANGSA BELUM SELESAI"

Oleh karena itu merupakan kewajiban kita bersama seluruh kompenen
bangsa Indonesia bersatu padu, Singsingkan lengan baju kita,
merapatkan barisan, berjuang dengan seluruh kemampuan untuk dapat
segera memasuki pintu gerbang kemerdekaan yaitu :

"TERWUJUDNYA MASYARAKAT INDONESIA
YANG SEJAHTERA -ADIL DAN MAKMUR "

Pertumbuhan yang pesat antara lain dimungkinkan karena
LASKAR MERAH PUTIH mengutamakan bidang-bidang karya yang praktis
mengutamakan karya-karya yang kecil namun nyata, dari pada rencana–
rancana besar yang penuh janji tetapi tidak pernah terwujud. LASKAR
MERAH PUTIH mendidik para anggotanya dalam semangat

" URUSILAH HAL-HAL YANG KECIL SECARA NYATA
DENGAN BEGITU HAL-HAL YANG BESAR
DENGAN SENDIRINYA AKAN MENJADI TERURUS."

Dengan semangat bekerja dan berkarya untuk kepentingan
masyarakat akar rumput LASKAR MERAH PUTIH walaupun melaksanakan
karya-karya yang kecil, tetapi bersifat meluas dan nyata. yang
lebih penting lagi, hasil-hasilnya secara langsung dapat dirasakan
manfaatnya oleh para anggota dan oleh rakyat luas.,disinilah antara
lain terletak kunci dari pertumbuhan yang pesat LASKAR MERAH PUTIH.


Laksana Bibit unggul yang turun ke tanah yang gersang dengan setetes
embun tumbuh mekar berkembang, tumbuh subur di tengah-tengah rakyat.
Di kala Laskar Merah Putih berakar, siramilah dan lindungilah agar
menjadi tunas. Setelah menjadi tunas, jagalah agar menjadi pohon
yang kokoh. Di kala pohon itu berbuah, berikanlah buah itu pada
rakyat.

Perkembangan yang pesat ini juga dimungkinkan oleh karena
LASKAR MERAH PUTIH dalam gerak langkahnya dituntun serta di
landasi oleh Suatu "Sambung Rasa" dengan rakyat, yang kemudian
tumbuh menjadi "Sambung Jiwa" sehingga menyatu dengan rakyat tanpa
membedakan etnis suku dan agama. Sehingga dapat menciptakan
kebersamaan diantara anak-anak bangsa.

Demi menciptakan kebersamaan bagi seluruh Rakyat Indonesia
maka LASKAR MERAH PUTIH harus membuka pintu yang seluas-luasnya bagi
masyarakat agar dapat berhasil mengembangkan pertumbuhan dan
berakar dari bawah serta dapat menciptakan kebersamaan diantara
sesama anak bangsa sehingga akan selalu dicintai oleh rakyat.

Menamakan organisasi ini dengan nama LASKAR MERAH PUTIH untuk
mengingatkan kepada anak-anak bangsa pada saat perjuangan
kemerdekaan dimana banyaknya keterlibatan laskar-laskar dimedan
juang yang mempergunakann senjata tajam atau bambu runcing namun
diera mengisi kemerdekaan ini seluruh anggota LASKAR MERAH PUTIH
dilarang keras mempergunakan senjata api-senjata tajam atau yang
menamakan pedang dan harus tunduk dengan undang-undang atau
peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah kita dan perlu
digarisbawahi bahwa LASKAR MERAH PUTIH bukanlah kumpulan organisasi
premanisme namun LASKAR MERAH PUTIH adalah organisasi yang cinta
damai dan organisasi yang harus terus menerus berjuang mempersatukan
seluruh kompenen bangsa demi menciptakan perdamaian yang abadi di
Negara kita tercinta Indonesia.

a. LASKAR MERAH PUTIH
Proses pertumbuhan dari bawah berjalan demikian rupa,
sehingga perjuangan LASKAR MERAH PUTIH yang penuh tantangan dan
rintangan ini harus berjalan demi menjaga keutuhan persatuan dan
kesatuan bangsa didalam bingkai Bhineka Tunggal Ika untuk mencapai
suatu tingkat yang dicita-citakan perlu dikonsolidasikan secara
nasional sebagaimana yang telah dilaksanakan Mukernas Forum Bersama
LASKAR MERAH PUTIH Ke I pada Tanggal : 08 Februari 2004 bertempat
di HOTEL INDONESIA.


ORGANISASI YANG BERGABUNG DENGAN
LASKAR MERAH PUTIH

1. LSM PENGABDIAN PUTRA BANGSA (P2B)
2. FORUM PENEGAK KEBENARAN & KEADILAN (FPKK)
3. GERAKAN ANTI KORUPTOR INDONESIA (GAKI)
4. GERAKAN PEMBURU HARTA KORUPTOR (GPHK)
5. KESATUAN AKSI PEMBELA RAKYAT (KAPERA)
6. LSM PEMBELA KEHORMATAN BANGSA (PKB)
7. LSM MERAH PUTIH PERKASA
8. LSM PENERUS PEJUANG PERINTIS KEMERDEKAAN (P3K)
9. YAYASAN KESEJAHTERAAN PENGEMUDI (YAKESPE)
10. FORUM KOMUNIKASI MASYARAKAT JAKARTA (FKMJ)
11. YAYASAN PUTRA – PUTRI PEJUANG KEMERDEKAAN (YAPEKE)
12. LSM PEDULI LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA
13. LSM PEJUANG NASIB PEKERJA INDONESIA
14. LBH SERIKAT PEKERJA INDONESIA (SPI)
15. YAYASAN PENGOJEK SEPEDA MOTOR (YPSM)
16. LSM PERSAUDARAAN ANTARA SUKU DAN AGAMA
17. FORUM KOMUNIKASI PUTRA – PUTRI INDONESIA (FORKAPPI)
18. IKATAN PERSAUDARAAN ANAK BANGSA
19. FRONT PEJUANG PUTRA – PUTRI BELA NEGARA
20. LSM PEJUANG HAK AZASI PEKERJAAN INDONESIA
21. LSM PERLINDUNGAN HUKUM HAK – HAK RAKYAT
22. FORUM PEDULI KESEJAHTERAAN RAKYAT (FOPKERA)
23. YAYASAN KERUKUNAN ANTAR AGAMA
24. BARISAN MASYARAKAT CINTA DAMAI
25. YAYASAN PERSATUAN PELUKIS INDONESIA
26. FORUM KOMUNIKASI PERSAUDARAAN ANTAR ANAK BANGSA
27. GERAKAN RAYAT ANTI NARKOBA & MAKSIAT
28. IKATAN PERSAUDARAAN WARTAWAN INDONESIA
29. GENERASI MUDA ANTI TAWURAN & NARKOBA (GAMPARNA)
30. GERAKAN PENYELAMAT ANAK BANGSA
31. LBH PENGABDIAN PUTRA BANGSA
32. LBH LASKAR MERAH PUTIH
33. IKATAN PERSAUDARAAN PUTRA – PUTRI PEJUANG 45
34. IKATAN MASYARAKAT BETAWI BERSATU (IMABE)
35. FORUM KOMUNIKASI REMAJA INDONESIA (FORKERI)
36. LSM PERSAUDARAAN PEREMPUAN
37. IKATAN PERSAUDARAAN SESAMA PERANTAU
38. KOMUNIKASI ANAK JALANAN (KAJA)
39. PERSATUAN PENDEKAR PERSILATAN SENI BUDAYA BANTEN
40. PERSATUAN MUSIK PENGAMEN
41. LSM PEMBELA HAK PEDAGANG KAKI LIMA
42. FORUM KOMUNIKASI MASYARAKAT LAMPUNG
43. LSM PUTRA – PUTRI PEMERSATU BANGSA
44. LSM FORUM KOMUNIKASI PEMUDA NUSANTARA
45. PUTRA – PUTRI IBU PERTIWI BERSATU
46. YAYASAN CIPTA KARYA MUDA INDONESIA (CKMJ)
47. HIMPUNAN KAWASAN INDONESIA TIMUR (HIKAIT)
48. FORUM KOMUNIKASI PEMUDA KAWANUA
49. KELOMPOK PECINTA ALAM NUSANTARA
50. PERSATUAN PEDAGANG ASONGAN (PERPEAS)
51. IKATAN WARGA TANI & NELAYAN INDONESIA
52. PEMBAURAN ANTAR ETNIS SUKU & AGAMA
53. HIMPUNAN PENGUSAHA MERAH PUTIH
54. FORUM PEMUDA PERSATUAN ISLAM
55. GERAKAN MUDA MERAH PUTIH (GEMEP)
56. FORUM BERSAMA MASYARAKAT PEDULI BANGSA (FORBEMSA)
57. LEMBAGA PEMANTAU INDEPENDENT (LPI)
58. PERGURUAN SILAT ILMU TENAGA DALAM CIREBON
59. GERAKAN ANTI JUDI (GAJU)
60. GERAKAN REMAJA ANTI MADAT (GRAM)
61. FORUM KERUKUNAN BERAGAMA
62. LSM PEDULI RAKYAT INDONESIA
63. FORUM KOMUNIKASI MASYARAKAT PEMATANG SIANTAR
64. FORUM SILATURAHMI MASYARAKAT NAD SE – JABOTABEK
65. PERSATUAN PUTRA – PUTRI KALIMANTAN
66. GERAKAN PENERUS PEJUANG SRIWIJAYA
67. FRONT RAKYAT INDONESIA BERSATU
68. YAYASAN HARKAT MARTABAT BANGSA
69. YAYASAN BINA ANAK BANGSA
70. YAYASAN SARANA PENDIDIKAN PUTRA BANGSA
71. JAKARTA INTERNASIONAL SECURITY (JIS)
72. KONSORSIUM PEMUDA MAHASISWA JAKARTA (KPMJ)
73. LPE CITRA BANGSA
74. FORUM PEMBELA KERUKUNAN BERAGAMA
75. FORUM REFORMASI PEMUDA KAWANUA
76. PERGURUAN SILAT IKABELA HIKMAH
77. YAYASAN PERGURUAN SILAT TENAGA DALAM (YPSTD JABAR)
78. GERAKAN NASIONAL PENYELAMAT BANGSA DAN TANAH AIR (GN –
PEBATA)
79. FORUM KOMUNIKASI PEDULI BANGSA
80. PERGURUAN SILAT ILMU TENAGA DALAM AL – HIKMAH
81. ALIANSI MASYARAKAT AKAR RUMPUT (ASMARU)
82. LSM FORUM PENEGAK HUKUM & KEADILAN INDONESIA BERSATU (LSM
FPHKIB)
83. FORUM KOMUNIKASI ANAK BANGSA (FOKAB)
84. LSM UMAT BERAGAM BERSATU ANTI MAKSIAT
85. LSM PEMBELA TANAH AIR (PETA)
86. LSM GENERASI PENERUS PEJUANG AGUSTUS 45
87. KOMITE NASIONAL PEMUDA BENTENG PANCASILA
88. YAYASAN ISLAM CITRA KASIH
89. GERAKAN PERJUANGAN PEMUDA PEMERSATU BANGSA
90. YAYASAN LESTARI KEBUDAYAAN INDONESIA
91. GABUNGAN PENGECER ROKOK INDONESIA
92. KELUARGA BESAR JAMU GENDONG INDONESIA
93. FORUM SILAHTURAHMI PEMANGKU ADAT
94. YAYASAN LESTARI KEBUDAYAAN INDIA INDONESIA (YLKII)
95. FORUM SILAHTURAHMI ALIM ULAMA INDONESIA
96. YAYASAN SENI BUDAYA INDONESIA (YASBI)
97. YAYASAN SENI BUDAYA TIONGHOA INDONESIA
98. DEWAN NASIONAL GARDA NUSANTARA
99. YAYASAN MUSLIMAH MALUKU (YMM)
100. YAYASAN BELA BANGSA & NEGARA
101. LSM PEMERHATI PEREMPUAN INDONESIA (PPI)
102. DEWAN EKSEKUTIF NASIONAL FRONT MAHASISWA MERAH PUTIH (FMMP)
103. YAYASAN NUR HIDAYAH PERGURUAN TETESAN HIDAYAH
104. KOMUNITAS SUPIR BAJAJ DKI JAKARTA
105. YAYASAN AL – MAS'UDIYAH
106. PAGUYUBAN SENI TRADISIONAL NUSANTARA
107. FORUM KOMUNIKASI PERSAUDARAAN RAKYAT INDONESIA
108. GABUNGAN PENGIRIM TENAGA KERJA INDONESIA (GAPTENLU)
109. PERSATUAN OJEK MOTOR SELURUH INDONESIA (POMSI)
110. KOPERSI MERAH PUTIH
111. REFORMASI & DEMOKRASI KOALISI RAKYAT
112. FORUM MAHASISWA MERAH PUTIH
113. LEMBAGA KREATIFITAS ANAK INDONESIA
114. FRONT MALUKU BERSATU
115. PERSATUAN SENIMAN MUSIK BHINEKA TUNGGAL IKA

Lembaga Swadaya Masyarakat dan Gerakan-gerakan tersebut
merupakan Swadaya masyarakat dan gerakan masa serta organisasi wadah
dari lapisan- lapisan masyarakat yang mencintai Negara Kesatuan
Republik Indonesia dengan semangat bersatu singsingkan lengan baju
dalam Roh Nasionalis Roh Kebangsaan dan semangat Patriotisme yang
masih melekat bagi anak-anak bangsa, sedangkan lembaga-lembaga
adalah badan-badan yang mengembangkan pemikiran-pemikiran guna
menghidupi gerakan-gerakan tersebut sesuai dengan bidangnya masing-
masing

Betapa LASKAR MERAH PUTIH menghomati jiwa masyarakat
Indonesia yang menjunjung tinggi azas KETUHANAN, sesuai dengan
PANCASILA, tercermin dalam susunan organisasi lembaga-lembaga yang
menetapkan lembaga pengabdian tentunya termasuk Pendidikan Agama dan
Sepirittuil sebagai lembaga yang Pertama.

Tidak bisa diingkari, Agama mempunyai peranan yang penting
dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, masalah
pendidikan agama mendapat perhatian yang khusus. LASKAR MERAH PUTIH
akan secara sungguh-sungguh berusaha untuk turut serta dalam praktek
kehidupan untuk mengembangkan kerukunan beragama dengan mumupuk
semangat saling menghormati masing–masing kepercayaan sehingga dapat
menciptakan toleransi antar umat beragama di Negara kita tercinta
INDONESIA.

HAKEKAT PERJUANGAN LASKAR MERAH PUTIH

LASKAR MERAH PUTIH merupakan organisasi sosial
kemasyarakatan yang merupakan salah satu bangsa yang memeiliki
intregritas dan komitment di dalam penegakan Negara Kesatuan
Republik Indonesia untuk tetap satu dan tetap berada di bawah
naungan panji-panji Merah Putih dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia merupakan harga mati bagi seluruh keluarga besar LASKAR
MERAH PUTIH.

Stabilitas dan komitment bela Negara merupakan sendi dasar
di dalam membangun dan mewarnai prikehidupan berbangsa dan bernegara
sebagai warga Negara terhormat dan sejajar dengan bangsa lain di
dunia.
Rakyat sebagai subjek dan objek kemajuan bangsa adalah
mutiara yang memegang tongkat komando sebagai amanah bagi para
pemimpin di Republik ini;
LASKAR MERAH PUTIH mendepankan azas demokrasi sebagai norma
semangat gotong royong yang merupakan nilai luhur rakayat Indonesia.
Sebagai salah satu bagian komponen anak bangsa LASKAR MERAH
PUTIH tercermin dan diaplikasikan dengan suatu ikrar LASKAR MERAH
PUTIH dan Semboyan LASKAR MERAH PUTIH, sebagai berikut:

IKRAR LASKAR MERAH PUTIH

KAMI ANAK BANGSA INDONESIA YANG LAHIR DARI RAHIM IBU
PERTIWI SADAR DAN BIJAK, BAHWA DARI SABANG SAMPAI MERAUKE MERUPAKAN
SATU KESATUAN YANG TIDAK DAPAT DI CERAI BERAIKAN

KAMI ANAK BANGSA INDONESIA MENEGASKAN KEPADA PARA
ELIT POLITIK, PEMIMPIN PARTAI POLITIK DAN SELURUH KOMPONEN BANGSA
BAHWA KEKUASAAN, TAHTA, JABATAN, ADALAH TITIPAN TUHAN.

SEMBOYAN
LASKAR MERAH PUTIH

MERAH DARAHKU
PUTIH TULANGKU
MERAH PUTIH ISI DADAKU
MERAH PUTIH BERGETAR DALAM
JIWA DAN SEMANGATKU
SEMUANYA KUPERSEMBAHKAN
DEMI KEJAYAAN INDONESIAKU
SEKALIPUN LANGIT AKAN RUNTUH
BUMI BERGONCANG
ENGKAU TETAP INDONESIAKU
DARAH DAN TULANG
SERTA JIWA RAGAKU
KUPERTARUHKAN DEMI KEUTUHAN INDONESIAKU
SANG SAKA MERAH PUTIH
HARUS TETAP BERKIBAR DARI SABANG SAMPAI MERAUKE
MERDEKA!!

LASKAR MERAH PUTIH menaruh penilaian yang tinggi pada
masalah pengembangan Kebudayan Nasional. sebab, tanpa adanya
kebudayaan Nasional yang kokoh serta yang berakar pada Bumi Persada
Indonesia, tiada mungkinlah adanya alam serta iklim pemikiran yang
Nasional, yakni unsur utama yang begitu dibutuhkan bagi karya-karya
Nasional.

Bagi LASKAR MERAH PUTIH, mengembangkan kebudayaan berarti
mengembangkan sifat "BHINEKA TUNGGAL IKA" dalam kehidupan kebudayaan
Nasional. Secara tandas perlu dikemukakan, bahwa bagi LASKAR MERAH
PUTIH mengembangkan kebudayaan adalah sama dengan Memperkaya serta
Memperkokoh Watak Bangsa.

Meskipun demikian, ini tidak berarti LASKAR MERAH PUTIH
mempunyai sifat Chauvistis dalam menghadapi pengaruh-pengaruh
kebudayan yang dari luar. LASKAR MERAH PUTIH menyadari, bahwa
pengaruh-pengaruh dari luar yang tersaring secara wajar bisa turut
menyuburkan Kebudayaan Nasional. Disamping itu, Kebudayaan nasional
hanya bisa menjadi kokoh jika ia secara terus-menerus
berkonfrontasi dengan nilai-nilai kebudayan dari Luar.

Berkenaan dengan pentingnya masalah kebudayaan dan kesenian
bagi LASKAR MERAH PUTIH, maka kegiatan–kegiatan kebudayaan yang
disalurkan lewat Kebudayaan dan Kesenian akan mendapat asuhan yang
khusus.

b. Kegiatan Koperasi dan Ekonomi Rakyat

Disamping usaha-usaha lewat gerakan dan lembaga-lembaga
tersebut, LASKAR MERAH PUTIH tetap melanjutkan dan memupuk
kegiatannya untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan Koperasi dan
Ekonomi Rakyat yang kongkrit. Kegiatan-kegiatan ini berupa proyek-
proyek seperti misalnya proyek Lampung merupakan proyek pertanian
yang memproduksi hasil bumi utuk keperluan Eksport.

Tentunya untuk menyukseskan gagasannya agar terciptanya
ekonomi rakyat maka rakyat pasti memerlukan kredit untuk membantu
masyarakat akar rumput dibidang perkreditan dan kelangsungan
peredaran produksi rakyat dibentuk sebuah usaha perkreditan
berbentuk KOPERASI MERAH PUTIH, yang menyediakan kredit kepada
pedagang-pedagang kecil dengan syarat-syarat yang mudah. Usaha ini
untuk menyingkirkan lintah darat dipasar-pasar diseluruh Indonesia
sehingga dapat mengangkat ekonomi rakyat.
Selain itu, LASKAR MERAH PUTIH juga akan mengembangkan
produksi bahan-bahan keperluan sehari-hari bagi rakyat banyak
seperti sabun, Kecap, Tahu, Tempe, Kopi, Rokok,dan sebagainya.
Untuk membantu peredaran barang di Indonesia dan pula untuk
menampung hasil Produksi Rakyat, maka LASKAR MERAH PUTIH akan
mendirikan unit-unit pertokoan dan depot-depot logistik melalui
KOPERASI MERAH PUTIH agar dapat bermanfaat dan dirasakan langsung
oleh rakyat.

Koperasi MERAH PUTIH merupakan keluarga besar Forum Bersama
LASKAR MERAH PUTIH yang akan melaksanakan perjuangannya dibidang
ekonomi rakyat pada tingkat Markas Besar dan Markas Daerah maupun
Markas Cabang diseluruh Indonesia.
LASKAR MERAH PUTIH bertekad untuk tak henti-hentinya
mengembangkan lebih lanjut kegiatan-kegiatan koperasi yang kongkrit.
Dengan ini LASKAR MERAH PUTIH menyediakan arena latihan yang nyata
bagi usaha-usaha pembangunan yang realistis dan riil.
Adalah sangat menggembirakan, bahwa cara LASKAR MERAH PUTIH
memandang proyek-proyek tersebut telah dibuktikan kebenarannya oleh
hasil yang diperolehnya. Yaitu ,cara memadukan pengetahuan teori
dengan yang tradisional. cara memadukan ahli-ahli teori dengan ahli-
ahli praktek dalam kerja sama yang mesra dan harmonis.

Disamping itu Proyek-proyek perdagangan dan proyek- proyek
perindustrian, pada skala yang lebih besar pada masa ini sedang
dalam proses penyempurnaan yang akan dijalankan TIM PROYEK LASKAR
MERAH PUTIH.

c. Kegiatan Sosial, Kesehatan dan Pendidikan

Sesuai dengan azas kegotong-royongan, maka semenjak
kelahirannya, LASKAR MERAH PUTIH menaruh perhatian besar terhadap
usaha-usaha sosial yang ditujukan untuk mengembangkan sifat tolong-
menolong dalam pergaulan antar manusia dan untuk memupuk tabiat yang
ingat akan sesama manusia.

Usaha tolong-menolong ini dikembangkan diantara para
anggota. Usaha ini meliputi tolong-menolong batiniah maupun
lahiriah, meliputi tolong-menolong dalam kehidupan sehari-hari dan
tolong menolong dalam menghadapi kesulitan-kesulitan didalam
lapangan kerja dan lapangan tugas masing-masing.

Dengan mengembangkan usaha-usaha tersebut, ditananamkan
sendi-sendi kegotong-royongan dalam kehidupan sehari-hari para
anggota, agar mereka menjadi insan sosial yang bermanfaat bagi
masyarakat dan bagi rakyat.

LASKAR MERAH PUTIH juga mengembangkan kegiatan dibidang
tenaga kerja, khususnya di bidang pendidikan tenaga kerja. Para
tenaga kerja yaitu anggota LASKAR MERAH PUTIH dibeberapa tempat
telah diberikan penerangan pendidikan khusus tenaga kerja. Sehingga
dapat menciptakan tenaga kerja yang handal.

Selanjutnya, sesuai dengan ciri LASKAR MERAH PUTIH sebagai
arena latihan tenaga kerja,maka LASKAR MERAH PUTIH memandang perlu
membentuk organisasi yang menangani tenaga kerja agar para tenaga
kerja Indonesia yang dikirim keluar negeri mendapat jaminan ditempat
kerjanya yang ditangani oleh GABUNGAN PENGIRIM TENAGA KERJA KELUAR
NEGERI disingkat GAPTENLU Pada skala yang cukup luas
menyelenggarakan pendidikan prastis di bidang TENAGA KERJA dan untuk
melindungi hak-hak tenaga kerja Indonesia maka LASKAR MERAH PUTIH
membentuk organisasi Lembaga Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.

Dalam perjuangan LASKAR MERAH PUTIH tidak melihat asal usul
anggotanya namun lebih memfokuskan karya-karya yang nyata maka dalam
pengabdiannya kepada masyarakat agar mendapatkan lapangan kerja yang
menghasilkan uang yang halal sehingga dapat dinikmati bagi keluarga
para anggotanya sehingga masalah angkutan seperti ojek juga mendapat
perhatian dari LASKAR MERAH PUTIH demi meningkatkan kehidupan
pengojek motor dibentuk organisasi PERSATUAN OJEK MOTOR SELURUH
INDONESIA.(POMSI)

LASKAR MERAH PUTIH didalam gerak langkah perjuangannya,
mengharapkan kepada seluruh pengurus baik Markas Daerah dan Markas
Cabang maupun Markas Anak Cabang untuk memperhatikan dan
memperjuangkan pendidikan karena pendidikan adalah tiang utama
sebuah bangsa sehingga pendidikan bagi LASKAR MERAH PUTIH harus
diperjuangkan sehingga seluruh rakyat Indonesia mendapatkan
pendidikan yang layak agar dapat menciptakan sumber daya manusia
sehingga bangsa kita nantinya dapat mandiri artinya berdiri diatas
kakinya sendiri dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri ,maka dari
itu harus kita waspadai bersama agar negara kita tidak dihancurkan
oleh negara asing dan harus kita sadari bersama, bahwa sebuah negara
yang akan dihancurkan, maka pertama yang dihancurkan dulu adalah
menghancurkan pendidikan dengan segala cara agar rakyatnya tidak
mendapatkan pendidikan yang layak, salah satu cara menghancurkan
bangsa melalui pendidikan adalah biaya pendidikan yang mahal
sehingga biaya pendidikan yang tidak terjangkau oleh masyarakat
mengakibatkan masyarakat tidak mampu membayar biaya pendidikan maka
jelas membuat rakyat menjadi bodoh sehingga hancurlah bangsa karena
rakyat semuanya bodoh karena tidak memiliki pendidikan, dan mengenai
pendidikan budi pekerti bagi laskar Merah Putih harus diperjuangkan
untuk diterapkan kembali disekolah-sekolah.Untuk memperjuangkan
pendidikan maka itu dalam ranggka keorganisasian, keluarga besar
LASKAR MERAH PUTIH diharapkan menyelenggarakan usaha-usaha
pendidikan untuk masyarakat karena LASKAR MERAH PUTIH menyadari
bahwa pendidikan yang layak namun murah yang dapat dijangkau oleh
masyarakat itu harus diperjuangkan dan tentunya juga untuk keluarga
anggota LASKAR MERAH PUTIH sesuai dengan lapangan organisatoris
masing-masing.

Kegiatan olah raga juga tidak dilupakan, karena menyadari
bahwa pendidikan bagi pembanggunan bangsa. Dalam segala kesibukan
organisatoris, LASKAR MERAH PUTIH memerlukan untuk membimbing badan-
badan olahraga serta menyelengarakan perlombaan antar daerah guna
meningkatkan mutu olahraga antara daerah guna meningkatkan mutu
olahraga para anggota dan simpatisannya.

d. LASKAR MERAH PUTIH dalam Kontelasi Politik

Oleh karena LASKAR MERAH PUTIH merupakan ORGANISASI GABUNGAN
yang tidak berfaliasi pada partai politik dan tidak menganut
ideology lain kecuali ideology Negara, Yaitu PANCASILA demikian
juga tidak mempunyai dasar lain kecuali UUD45, dan oleh karena
LASKAR MERAH PUTIH dalam kelahirannya maupun pertumbuhannya dirintis
oleh para anak–anak bangsa dengan roh semangat juang 45 yang tidak
mempunyai pamrih lain kecuali melanjutkan misi dan visi para pejuang
bangsa 45, hanya dengan satu tujuan mengabdikan diri kepada rakyat
dan tanah air, maka adalah wajar bahwa LASKAR MERAH PUTIH merupakan
PARTNER dari TNI dan POLRI
Selanjutnya, oleh karena mendewasanya LASKAR MERAH PUTIH
adalah lewat pertumbuhannya itu LASKAR MERAH PUTIH senantiasa
berkiblat pada rakyat, maka jelas LASKAR MERAH PUTIH merupakan TEMAN
BAIK dari kekuatan-kekuatan rakyat yang terorganisasi yaitu PARPOL
dan ORMAS.

Dalam hubungan ini janganlah pernah dilupakan, betapapun
besar kesalahan-kesalahan partai Politik selama dan sehabis perang
kemerdekaan, sehingga menimbulkan ketidak setabilan yang terus
menerus dalam kehidupan politik Indonesia, namun Partai-partai ini
diwaktu yang lalu mempunyai jasa yang besar bagi Kebangkitan
Nasional Indonesia. Disamping itu, partai-partai ini mewakili
sebagian kekuatan yang nyata dalam masyarakat Indonesia.

Berbicara lebih lanjut mengenai khususnya TNI, sejarah tanpa
bisa diingkari lagi telah menunjukan; bahwa TNI tidak hanya
memegang peranan sebagai alat pertahanan semata-mata, tetapi juga
sebagai suatu kekuatan sosial – politik

Peranan TNI sebagai kekuatan sosial- politik menjadi lebih
nyata pada saat-saat perjuangan nasional menghadapi tantangan-
tantangan pada saat-saat perjuangan nasional menghadapi tantangan,
pada saat-saat Negara Republik Indonesia berada dalam krisis. Sebab,
pada saat-saat itu TNI dipanggil oleh sejarah untuk tampil kedepan
guna menindas segala penyelewengan dari garis perjuangan PANCASILA
dan UUD 1945, tampil kedepan guna menyelamatkan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Nyata, bahwa TNI senantiasa merupakan faktor yang
menentukan dalam menjaga keselamatan garis perjuangan bangsa
berdasarkan PANCASILA dan UUD 1945. Nyata, bahwa selain merupakan
kekuatan stabilisator dalam perjuangan Nasional kita.

Sifat-sifat TNI sebagai alat pertahanan sebagai kekuatan
sosial politik, sebagai stabilisator kehidupan politik, adalah
memang sesuai dengan syarat-syarat yang menjurus kepada kelahiran
TNI sebagai anak rakyat yang memanggul senjata untuk mengusir dan
melenyapkan kolonialisme dari bumi Indonesia; sebagai anak-anak
rakyat yang mengangkat senjata bagi kemerdekaan tanah airnya.

Maka itu, penggertian TNI/POLRI DAN RAKYAT bagi LASKAR MERAH
PUTIH bukanlah merupakan sekedar semboyan kosong saja, tetapi benar-
benar merupakan keyakinan yang hidup. Adalah menjadi sendi-sendi
dari perjuangan perjuangan LASKAR MERAH PUTIH, bahwa hanya jika
TNI/POLRI dan RAKYAT bisa bersatu, maka perjuangan bangsa Indonesia
bisa berhasil. Syarat yang paling utama bagi terpeliharanya
persatuan TNI/POLRI dan RAKYAT adalah jika masing-masing setia pada
landasannya, yaitu PANCASILA dan UUD 1945, dan juga masing-masing
setia pada tujuaannya, yaitu Masyarakat Adil dan Makmur.

Oleh Karena itu, LASKAR MERAH PUTIH memandang sebagai
kewajiban perjuangannya yang utama turut memupuk persaudaraan dan
menciptakan rasa kebersamaan dengan TNI /POLRI dan RAKYAT yang
makin akrab, demi berhasilnya perjuangan Bangsa Indonesia.

Tanpa bisa diingkari lagi, LASKAR MERAH PUTIH dewasa ini
telah berhasil menyuburkan akar-akarnya ditengah-tengah rakyat.
Kekuatan LASKAR MERAH PUTIH berasal dari rakyat. Amal LASKAR MERAH
PUTIH akan kembali kepada rakyat. Oleh karena itu, LASKAR MERAH
PUTIH menyerahkan diri sepenuhnya pada prinsip-prinsip demokrasi.

Dengan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta dengan
pengakuan yang ikhlas, bahwa Tuhan yang Maha Esa adalah Kekuasaan
Tertinggi dalam alam semesta, maka LASKAR MERAH PUTIH juga menganut
anggapan, bahwa dibidang kemasyarakatan rakyat merupakan Hakim
Tertinggi yang akan menilai seluruh kegiatan serta amal LASKAR MERAH
PUTIH dalam kancah perjuangan bangsa.

e. LASKAR MERAH PUTIH terdiri atas 2
organisasi

.Kembali meninjau segi organisasi, jelaslah bahwa LASKAR
MERAH PUTIH terdiri atas 2 organisasi. Yaitu pertama, LASKAR MERAH
PUTIH sebagai golongan lembaga swadaya masyarakat dan kedua, LASKAR
MERAH PUTIH sebagai Koperasi.

1. Sebagai golongan Lembaga Swadaya Masyarakat yang tidak
berafiliasi dengan partai politik manapun, namun anggota LASKAR
MERAH PUTIH dapat menjadi anggota partai politik manapun ,baik
pada tingkat pusat maupun pada tingkat daerah namun seluruh anggota
LASKAR MERAH PUTIH diwajibkan mematuhi bahwa kepentingan Bangsa dan
Negara diatas kepentingan segala-galanya termasuk diatas kepentingan
kursi kekuasaan.

2.. Laskar Merah Putih sebagai Koperasi > Lihar hal 9 Pasal
b. Kegiaatan Koperasi dan Ekonomi Rakyat.

II. TRI-DHARMA LASKAR MERAH PUTIH

LASKAR MERAH PUTIH sebagai organisasi lembaga swadaya
masyarakat tidak menganut idiologi lain kecuali idiologi Negara
Pancasila, dan tidak mempunyai tujuan lain kecuali Masyarakat Adil
dan Makmur.

Dalam misi pengabdiannya, yang dipandang penting adalah
pelaksanaan PANCASILA, adalah amal serta karya LASKAR MERAH PUTIH
bagi masyarakat, bagi Rakyat dan Tanah Air tercinta Indonesia

Dalam mengamalkan PANCASILA dalam praktek kehidupan, maka
LASKAR MERAH PUTIH dijiwai oleh Tri-Dharma LASKAR MERAH PUTIH, yaitu
(a) Pengabdian (b) Kerakyatan (c) Solidaritas.

TriDharma LASKAR MERAH PUTIH bukanlah suatu kumpulan doktrin
yang berbelit-belit atau yang muluk muluk, tetapi merupakan
pengertian-pengertian yang gamblang dan sederhana yang harus
diilhami dan ditaati oleh seluruh keluarga besar LASKAR MERAH PUTIH
terutama bagi anggota yang menjadi pengurus atau yang bermaksud
duduk sebagai pengurus Markas Besar-Markas Daerah-Markas Cabang dan
Markas Anak Cabang.

Tri Dharma LASKAR MERAH PUTIH mencerminkan jiwa gotong-
royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia dan mencerminkan pula
hasrat untuk mengembangkan jiwa gotong-royong dimedan pengabdiannya
kepada Rakyat dan Tanah Air untuk menciptakan persatuan dan kesatuan
bangsa didalam bingkai NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

a. Pengabdian

Bagi LASKAR MERAH PUTIH pengabdian berarti secara sepenuhnya
menyerahkan dirinya dalam memberikan darma baktinya dan karyanya
kepada bengsa dan tanah air.

Sadar akan masalah-masalah vital yang dihadapi oleh tanah
air kita, serta sadar akan tugas-tugas berat yang dituntut dari
bangsa Indonesia dewasa ini, maka LASKAR MERAH PUTIH dalam keadaan
apapun akan mendahulukan kepentingan bangsa dan Negara diatas
kepentingan segala-galanya termasuk diatas kepentingan LASKAR MERAH
PUTIH. Maka masalah yang pokok, kepentingan bangsa adalah identik
dengan kepentingan LASKAR MERAH PUTIH.

Sebagai perwujudan dari usaha kolektif para anak-anak bangsa
yang mencintai dan berjuang untuk tetap tegar mengibarkan sangsaka
Merah Putih dari sabang sampai merauke dan mendalami jiwa dari para
pejuang 1945 yang hendak melanjutkan cita-cita dari pejuang
bangsa "krenteg" pengabdianya pada panggilan sejarah, LASKAR MERAH
PUTIH sepenuhnya menyadari kedudukannya sebagi anak jaman yang akan
turut membentuk jaman karena harus kita sadari bersama bahwa para
pejuang hanya mengantarkan rakyat sampai kepintu gerbang kemerdekaan
maka dari itu kita-kita inilah sebagai anak-anak bangsa yang harus
berjuang mengantarkan rakyat masuk kedalam pintu kemerdekaan agar
seluruh rakyat Indonesia dapat menikmati hasil kemerdekaan.

Oleh karena itu LASKAR MERAH PUTIH dalam pengabdiannya tidak
akan melakukan tuntutan-tuntutan atas perjuangannya dengan melakukan
pencalonan agar dapat duduk dikursi kekuasaan artinya tidak akan
mencalonkan diri, bahkan anggotanya diwajibkan untuk turut serta
merintis dan mempelopori perjuangan demi keutuhan bangsa dan negara
namun LASKAR MERAH PUTIH tidak mengharamkan apabila anggotanya
dicalonkan oleh rakyat apabila dianggap mampu.

Dalam rasa tanggung jawab yang hikmat terhadap para pejuang
yang telah merintis kebangkitan bangsa Indonesia, LASKAR MERAH PUTIH
menaruh pengertian yang mendalam akan pentingnnya faktor
kontinunitas dalam perjuangan maupun kehidupan bangsa. manakala
suatu bangsa tidak mampu memelihara kontinunitas dalam kehidupan
nasionalnya, maka tidak pernah bangsa itu akan mampu untuk
menghimpun perbendaharaan pengalamannya. Segenap pengalamannya tidak
akan mampu bersifat kumulatif, yaitu bersifat makin menumpuk dan
makin kaya, namun sebaliknya korban untuk menebus pengalaman-
pengalaman yang mahal itu.

Oleh karena itu, pengabdian juga berarti secara khikmad
memelihara tetap menyalakan obor perjuangan yang telah dinyalakan
oleh para peintis kemerdekaan bangsa. berarti, secara khikmad
melanjutkan tradisi kebangkitan bangsa pada tahun 1908, ,
selanjutnya berkembang dan merupakan gerakan-gerakan kemerdekaan
secara lebih nyata pada tahun1928, yang kemudian mencapai titik
puncaknya pada tahun 1945, ketika diproklamasikan kemerdekaan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Berhubung dengan itu, LASKAR MERAH PUTIH dalam pengabdiannya
akan menempatkan dirinya sebagai generasi penerus pejuang bangsa ,
sebagai ahli waris nilai-nilai yang positif dari tradisi perjuangan
bangsa dan dari proses kehidupan nasional secara menyeluruh.

LASKAR MERAH PUTIH sadar, warisan paling bernilai yang
diturunkan oleh para perintis perjuangan bangsa kepada kita adalah
karya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang di tempa ditengah-
tengah berbagai tantangan zaman. Disamping itu, LASKAR MERAH PUTIH
sadar, bahwa tanpa persatuan dan kesatuan, bangsa Indonesia tidak
akan tahan ujian zaman dan mustahillah lahir karya-karya nasional
yang jaya. Oleh karena itu, pengabdian berarti menjunjung tinggi
panji-panji persatuan dan kesatuan bangsa.

LASKAR MERAH PUTIH terjun dalam medan pengabdian ini dengan
dibekali hati yang ikhlas, tekad yang bulat dan pemikiran yang
matang. LASKAR MERAH PUTIH sadar, bahwa usaha pengabdiannya akan
menjadi hambar jika tidak disuluhi oleh pikiran-pikiran yang matang.
Oleh karena itu, LASKAR MERAH PUTIH dalam pengabdiaanya di arena
perjuangan bangsa akan menaruh perhatian yang besar untuk
mengilmukan segenap praktek yang dialaminyan dan selanjutnya untuk
mempraktekkan ilmu ini kembali d idalam arena perjuangan.

Mengingat tuntutan pembangunan Indonesia demi kesejahteraan
rakyat, dan sadar bahwa bangsa Indonesia tidak mungkin menjadi
bangsa yang jaya selama tidak berhasil mendobrak keterbelakangannya,
maka LASKAR MERAH PUTIH akan mengabdikan dirinya sebagai wahana
menuju kearah modernisasi Indonesia dan ikut serta mengusahakan
perubahan sosial dan institutional yang diperlukan bagi modernisasi
namun tetap berkoridor sesuai dengan budaya bangsa .

Dalam praktek kehidupan sehari-hari, LASKAR MERAH PUTIH
menempatkan dirinya untuk membantu Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah dalam usaha-usaha pembangunan, serta mengajak
seluruh masyarakat untuk terus-menerus mengembangkan pemikiran-
pemikiran dan kreasi-kreasi yang kontruktif dan memobilisasi
pemikiran dan kreasi ini untuk pembangunan.



b. Kerakyatan

Pengertian kerakyatan berarti kesadaran, bahwa sumber
kekuatan nasional dan sumber kekuatan LASKAR MERAH PUTIH terletak
pada rakyat, khususnya pada kaum tani dan nelayan yang merupakan
mayoritas dari rakyat serta penghasil utama.
Juga pada kaum buruh sebagai golongan produsen yang vital, yang
terikat pada sektor-sektor produksi yang modern dan dinamis.

Maka itu LASKAR MERAH PUTIH secara mutlak berorientasi
kepada kepentingan rakyat, berkiblat pada rakyat, dan memandang
rakyat jsebagai hakim tertinggi yang akan menilai segenap amal dan
usaha.
Dalam menanggapi potensi-potensi bangsa, maka LASKAR MERAH
PUTIH menganggap kaum tani sebagai tulang punggung bangsa, dan
menganggap kaum buruh sebagai tenaga penggerak yang penting.

Disamping itu, LASKAR MERAH PUTIH menaruh penghargaan yang
tinggi pada kaum tani sebagai putra bangsa yang kehidupannya begitu
lumrah, wajar dan jujur, sehingga merupakan sumber ilham bagi
kehidupan nasional kita dan pula sebagai golongan bangsa yang
mengawetkan dan memelihara nilai-nilai yang tradisional, namun yang
kaya, dari kebudayaan Indonesia.

Adalah tidak berlebih untuk berkata, bahwa bangkit
terbenamnya bangsa Indonesia akan sangat ditentukan oleh bangkit
terbenamnnya kaum tani Indonesia.

Maka itu, LASKAR MERAH PUTIH memandang sebagai suatu
kebenaran, bahwa Amanat Penderitaan Rakyat (AMPERA) pada hakekatnya
adalah Amanat Penderitaan masyarakat akar rumput.

Indonesia adalah negeri yang multi insuler, dimana lautan
memainkan peranan yang penting bagi kehidupan Indonesia. Oleh karena
itu, faktor maritime (bahari) adalah factor yang meresapi segenap
kegesitan hidup bangsa Indonesia. Dalam hubungan ini, LASKAR MERAH
PUTIH memandang golongan nelayan/bahari sebagai golongan produsen
yan penting, yang selain menghasilkan bahan makanan juga merupakan
sumber devisa yang berharga bagi bangsa Indonesia. LASKAR MERAH
PUTIH juga menyadari peranan kaum nelayan /bahariwan sebagai alat
Hankam yang berharga, oleh kerena itu mereka merupakan ribuan mata
dan telinga yang urut membantu penjagaan garis pantai Indonesia yang
demikian panjangnya.

Dengan memberikan penilaian yang tinggi kepada golongan tani
dan golongan buruh dan nelayan/bahari sebagai potensi-potensi
nasional Indonesia, tidaklah berarti bahwa LASKAR MERAH PUTIH
memperkecil peranan golongan-golongan lainnya.
LASKAR MERAH PUTIH menaruh penghargaan yang besar kepada
golongan pemuda, mahasiswa dan pelajar, yang selain merupakan
harapan bangsa juga merupakan dinamisator dalam pelaksanaan tugas-
tugas nasional, karena LASKAR MERAH PUTIH menyadari bahwa para
pemuda, mahasiswa dan pelajar harus dipersiapkan secara paripurna
untuk memimpin bangsa dimasa mendatang.
Oleh karena itu, LASKAR MERAH PUTIH akan turut mengasuh
pemuda, mahasiswa dan pelajar dalam tradisi-tradisi perjuangan
bangsa yang termulia maka dibentuklah organisasi bernama, Forum
Bersama Mahasiswa Merah Putih.

Demikian pula LASKAR MERAH PUTIH menganggap penting peranan
dari golongan intelligentsia sebagai golongan pemikir yang bisa
memberi sumbangan besar kepada modernisasi Indonesia, yang berarti
ke arah peningkatan kesejahteraan dan peningkatan martabat
rakyat.LASKAR MERAH PUTIH menaruh perhatian khusus pada golongan
inteligensia dan akan mendorong mereka untuk mengembangkan daya
kreasinya, khususnya yang langsung bermanfaat bagi rakyat. LASKAR
MERAH PUTIH
Akan turut mendorong golongan inteligensia untuk lebih berintegrasi
dengan rakyat.

LASKAR MERAH PUTIH tidak pula memperkecil golongan wanita,
sebagai penerus jiwa pelopor dari Ibu Kartini.
Kerakyatan juga berarti, bahwa LASKAR MERAH PUTIH mengikat
dirinya pada paham demokrasi, dimana segala sesuatu itu adalah oleh
rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat.

Ini berarti bahwa LASKAR MERAH PUTIH mengikat dirinya pada
garis perjuangan rakyat, baik dalam arah dan tujuannya, maupun dalam
irama kerjanya.
Dalam mengembangkan kegiatan-kegiatannya, LASKAR MERAH PUTIH
sekaligus akan mengembangkan irama kerja yang bernapaskan
kerakyatan, yang tau menangkap isi hati rakyat, mengolah keinginan-
keinginan rakyat dan kemudian mengembalikan hasil pemikiran ini
kepada rakyat sebagai penyuluh bagi kegiatan-kegiatannya.

Segi yang penting dari paham kerakyatan adalah kesadaran,
bahwa manusia merupakan modal yang paling berharga bagi segenap
usaha-usaha nasional kita. Tanpa meremehkan sumber-sumber materiil,
LASKAR MERAH PUTIH memahami bahwa sumber-sumber manusia merupakan
sumber yang ampuh dan tak kunjung kering bagi terciptanya karya-
karya nasional bangsa Indonesia.

LASKAR MERAH PUTIH menggariskan langkah-langkahnya sesuai
dengan paham ini, dan oleh karena itu tidak akan jemu-jemunya
membantu mengerahkan potensi nasional ini untuk meningkatkan derajat
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ini di lain pihak berarti, bahwa LASKAR MERAH PUTIH menaruh
kepercayaan yang tak terhingga pada daya kreasi rakyat, pada
kemampuan dan kekuatan rakyat. Hari depan rakyat adalah hari depan
LASKAR MERAH PUTIH , dan LASKAR MERAH PUTIH akan berusaha
sekuat dayanya, hingga pantaslah bila di katakan rakyat: "Hari depan
LASKAR MERAH PUTIH adalah hari depan rakyat". Karena tanpa dukungan
rakyat maka LASKAR MERAH PUTIH dalam perjuangannya tidak mempunyai
arti untuk itulah dalam gerak-gerak langkahnya selalu mengutamakan
kepentingan rakyat.

Maka itu, LASKAR MERAH PUTIH dalam perjuangannya tanpa ragu-
ragu berorientasi pada hari depan dan tidak akan mengorbankan
kepentingan-kepentingan hari depan untuk desakan-desakan hari kini,
tidak akan mengorbankan kepentingan-kepentingan jangka panjang untuk
kepentingan-kepentingan jangka pendek dan tidak akan mementingkan
pribadi kelompok dan golongan karena selalu mengutamakan kepentingan
Bangsa dan Negara, sebab kepentingan Bangsa dan Negara diatas
kepentingan segala-galanya. Dalam menciptakan itu, maka segala upaya
harus di perjuangkan agar teciptanya kebersamaan diantara kita
sesama anak bangsa.

c. Solidaritas

Pengertian Solidaritas bagi LASKAR MERAH PUTIH adalah rasa
senasib-sepenanggungan dengan rakyat, tidak hanya secara azasi
tetapi pula dalam praktek kehidupan sehari-hari. Ini membawa
kewajiban bagi LASKAR MERAH PUTIH untuk dalam irama kerjanya
menjatuhkan dirinya dengan suka-duka rakyat.

Solidaritas mengandung makna, bahwa LASKAR MERAH PUTIH
memandang keramat kepercayaan yang dilimpahkan oleh rakyat kepada
LASKAR MERAH PUTIH. oleh karena itu, LASKAR MERAH PUTIH tidak akan
pernah memandang remeh kepercayaan rakyat. LASKAR MERAH PUTIH secara
khikmad akan menjaga untuk tidak menghambur-hamburkan kepercayaan
rakyat dengan jalan memberi janji-janji yang murah, janji-janji yang
manis/muluk-muluk dengan maksud kepentingan pribadi kelompok dan
golongan dengan tujuan mencari jabatan atau kursi kekuasaan yang
akhirnya hanya menimbulkan harapan-harapan yang kosong bagi rakyat
sehingga dikatakan janji tinggal janji.

Pada pokoknya LASKAR MERAH PUTIH akan menjaga dirinya jangan
sampai terperosok kesuatu cara kerja yang ceroboh dan gegabah dalam
mengemban kepercayaan rakyat.

Paham solidaritas bagi LASKAR MERAH PUTIH membawa tugas
untuk berintegrasi dengan kaum tani dan dengan kehidupan desa.
LASKAR MERAH PUTIH memiliki keyakinan yang teguh, bahwa segala
kekurangan maupun keboborokan yang dialami oleh kehidupan politik di
Indonesia selama ini, hanya bisa diatasi jika kita berorientasi pada
desa dan pada kehidupan kaum tani. Orientasi ini pasti akan membawa
angin segar yang akan menyembuhkan segala penyakit yang terdapat
dalam tubuh politik Indonesia.

Sebaliknya LASKAR MERAH PUTIH juga memahami, bahwa integrasi
dengan rakyat tidaklah mungkin diwujudkan jika LASKAR MERAH PUTIH
tidak memiliki barisan kader yang ampuh dan teruji dalam
pengabdiannya kepada Agama Masyarakat Bangsa dan Negara.

Sadar akan pentingnya peranan kader bagi amal serta karya
LASKAR MERAH PUTIH ,dan sadar bahwa beban kegiatan organisasi sehari-
hari terutama akan dipikul oleh para kader, maka pengertian
solidaritas sekaligus berarti melimpahkan segenap asih dan asuhnya
pada barisan kader yang artinya saling memberikan Asih Asuh pada
sesama keluarga besar Laskar Merah Putih.
Tetapi selain barisan kader , maka watak dari para anggota
akan terut menentukan apakah LASKAR MERAH PUTIH akan mampu
berintregasi dengan rakyat atau tidak.
LASKAR MERAH PUTIH sadar bahwa rakyat apalagi rakyat Indonesia,
sudah mahir untuk membedakan siapa saja yang datang sebagai sahabat
dan siapa saja yang datang tidak sebagai sahabat sehingga kita semua
bisa membedakannya untuk itu didalam hubungan ini solidaritas
berarti kewajiban bagi LASKAR MERAH PUTIH untuk mendidik anggotanya
dalam semangat: "paling depan dalam beramal, paling belakang dalam
memetik rejeki".

Dengan dituntun oleh Tri-Darma LASKAR MERAH PUTIH, maka
LASKAR MERAH PUTIH mendapat kelengkapan mental untuk secara tangguh
dan tabah menghadapi tantangan jaman serta ujian jaman, untuk secara
bertanggung jawab mengemudikan bahtera organisasi melintasi gejolak
perjuangan sejati
Tri-Darma LASKAR MERAH PUTIH adalah pencerminan tekad LASKAR
MERAH PUTIH untuk mengemban Amanat Penderitaan Rakyat, dan dengan
sekaligus untuk mengembangkan aspirasi-aspirasi nasional yang
terkandung di hati rakyat.

Dengan Tri-Darma LASKAR MERAH PUTIH, dijelaskan bahwa LASKAR
MERAH PUTIH bertekad melaksanakan karyanya yang TUNGGAL, ialah
pelaksanaan pembangunan materiil dan spiritual, dengan penerapkan
jiwa gotong royong di medan pengabdian pada rakyat dan Tanah Air
tercinta Indonesia.
EKA KARYA LASKAR MERAH PUTIH, adalah karya tunggal untuk
pembangunan bangsa.

III.EKA KARYA LASKAR MERAH PUTIH

Segenap tugas-tugas LASKAR MERAH PUTIH dalam mengamalkan
PANCA SILA, bisa disimpulkan sebagai EKA LASKAR MERAH PUTIH. Secara
kongkrit ini berarti menunaikan tanggung jawab LASKAR MERAH PUTIH
terhadap usaha meteriil dan spirittuil bangsa dan Tanah Air
Indonesia, sesuai dengan tutunan hati nurani rakyat, sesuai dengan
tuntunan jaman.

LASKAR MERAH PUTIH menyadari, betapa keterbelakangannya
Indonesia sebagai bidang pembangunan dibandingkan dengan negara
lain, betapa penderitaan rakyat sudah hampir sampai pada batas
kesabarannya. LASKAR MERAH PUTIH memahami pula, bila keadaan
terbelakang ini dalam waktu yang relatif singkat tidak berhasil
diatasi, maka tidak saja rakyat akan mempertaruhkan nasibnya sebagai
Bangsa yang merdeka.

Maka itu, tidak hanya rakyat, tetapi pula sejarah akan
mengadili kita, jika kita sampai gagal dalam usaha pembanggunan.
Oleh kerananya, LASKAR MERAH PUTIH memandang usaha pembangunan,
sebagai masalah hidup-mati, sebagai masalah yang menentukan tegak
rebahnya bangsa Indonesia.

Dituntut oleh pengertian ini, LASKAR MERAH PUTIH
berpandangan bahwa dalam usaha pembangunan itu kita harus
memobilisasikan segenap potensi dan dana yang terpendam dalam
masyarakat. Hanya dengan jalan beginilah kita akan berhasil
mendobrak keterbelakangnya Indonesia.

Berbicara mengenai mobilisasi potensi-potensi dan dana-dana
masyarakat adalah berbicara mengenai masalah menciptakan gairah
poltik yang memungkinkan bangkitnya kodrat-kodrat sosial yang
diperlukan bagi mobilisasi tersebut.
LASKAR MERAH PUTIH berpandangan, bahwa langkah pertama untuk
menciptakan gairah politik adalah menjalankan usaha pembangunan yang
manfaatnya langsung dirasakan oleh rakyat banyak.

Tetapi tidak hanya itu syarat yang diperlukan untuk
menciptakan gairah politik tersebut. Diantara syarat-syarat materiil
dan non materiil untuk menciptakan gairah politik yang diperlukan
bagi usaha pembangunan, maka yang terpenting ialah memberi
kelonggaran pada rakyat untuk mengembangkan aspirasi-aspirasinya.

Mengingat tradisi perjuangan Indonesia dan mengingat
konsetelasi masyarakat serta tugas-tugas yang dihadapi oleh bangsa
Indonesia dewasa ini, maka tidak bisa lain bahwa rakyat harus
dibangkitkan Roh Nasionalis dan Roh Kebangsaan.
Maka itu usaha mobilisasi potensi-potensi dana-dana
masyarakat sekaligus berarti mengembangkan aspirasi-aspirasi
nasional dari rakyat Indonesia.

Sadar akan tuntutan perjuangan bangsa ini, wajarlah bila
LASKAR MERAH PUTIH menempatkan dirinya sebagai arena yang obyektif
untuk memupuk dan mengembangkan aspirasi-aspirasi nasionalisme.

Jika kita tinjau masalah ini secara jauh dan secara
objektif, maka keadaan ini adalah sesuai dengan tuntutan jaman
pergolakan-pergolakan beserta kecenderungan yang berlangsung di
dunia dewasa ini secara jelas menunjukan, bahwa faktor nasionalisme
adalah unsur yang tetap aktif dalam panorama politik internasional.

Marilah kita selayang pandang meninjau pergolakan-pergolakan
serta kecenderungan yang terjadi dalam politik internasional dari
masa akhir-akhir ini.

a. Panorama Politik Internasional

Belum pernah dalam sejarah, keadaan dunia menempatkan negara-
negara pada pilihan-pilihan yang begitu tajam seperti dewasa ini.
Belum pernah dalam sejarah, perkembangan internasional mempunyai
skala yang begitu luas dan dimensi yang begitu jauh seperti sekarang
ini. Dan sebagai akibatnya, belum pernah dalam sejarah, keadaan
dunia menimbulkan masalah-masalah yang begitu menentang Kemampuan
Nasional masing-masing negara, seperti biasa ini.

Memang, bagi setiap negara yang dipertaruhkan dalam segala
tantangan internasional bukanya lagi soal sekedar maju atau sekedar
mundur semata-mata, tetapi yang menjadi pertaruhan adalah soal hidup
atau mati, skala mati atau terbenamnya kehidupan bangsa.
Didalam abad nuklir yang dibanrengi oleh persenjata
revolusi ilmu dan teknologi sekarang ini, tidak saja masalah perang
atau damai yang menuntut pertaruhan yang lebih tinggi, tetapi
masalah-masalah Sosial Ekonomi pun turut menentukan apakah suatu
bangsa akan tegak atau tunduk.

Tanpa perlu terjun keseluk-beluk serta belitnya perkembangan
internasional dewasa ini, nyata bahwa dua kecenderungan pokok
menonjolkan diri dalam panorama politik internasional.

P E R T A M A

Dunia nyata ada di ambang pintu perubahan-perubahan besar
yang menyangkut segala segi kehidupan antara bangsa. segala tata–
cara dan segenap hasil yang lahir sebagai akibat Perang Dunia ke-2,
telah menjadi goyah, usang atau mubasir.

System moneter Bretton Woods, yaitu system moneter
internasional paling universal dan paling sempurna yang pernah
diakalkan orang, ternyata kini mengalami berbagai kemacetan dan bisa
membawa dunia ketepi jurang sebuah krisis moneter.

Begitu pula gelombang kebangkitan nasional yang sehabis
perang Dunia ke II mengalun kesegenap penjuru di benua Asia dan
Afrika, diadakan komfrensi Asia Afrika di Bandung dan berhasil
melahirkan sejumlah Negara Merdeka Baru, beberapa tahun yang lalu
seakan-akan telah kehabisan dayanya dalam menghadapi masalah Sosial
Ekonomi, yang secara tak terelakan menjadi beban dari kemerdekaan
yang diperoleh.

Malahan salah satu hasil utama perang Dunia ke-II, yaitu
PBB, tampak mengalami beberapa krisis dalam tubuhnya, dan tidak
sepenuhnya dapat memenuhi harapan orang dari badan Internasional ini.

Selanjutnya Negara-negara yang kemarin kalah dalam perang,
kini menjadi unggul dalam damai, sedangkan negara-negara yang
kemarin menang justru yang paling terganggu oleh bermacam-macam
kesulitan.

Nyata, bahwa keadaan `Status Quo' yang lahir sebagai akibat
akibat perang Dunia ke-II telah beralih kesatu proses tranformasi,
suatu proses pancaroba.
Maka apa yang menjadi kebenaran kemarin, bukan lagi
merupakan kebenaran hari kini. Masalah-masalah baru serta tantangan-
tantangan baru serta tantangan yang Timbul. rumus-rumus lama dan
pegangan-pegangan lama menjadi usang. Segala sesuatu berada dalam
proses perubahan dan pembaharuan.

Dalam keadaan yang serba tidak menentu ini, dimana nilai-
nilai dan ikatan-ikatan lama menjadi kabur, maka orang terpaksa
berpaling pada pegangan yang dianggapnya terpercaya. Mereka mulai
berorientasi pada diri sendiri, kepada kepentingan-kepentingan serta
pada kekuatan-kekuatannya sendiri. Pemikiran orang berpangkal
kembali pada nasio-centrisme. Suatu nasionalisme jenis baru mulai
menghembus diarena politik internasional.
Dengan demikian, sekarang ini kita menjadi saksi dari gejala
sejarah yang aneh didunia. Negara-negara maju didunia barat yang
semenjak akhir abad yang lalu menanggalkan Nasionalismenya dan
menukarnya dengan kosmopolistisme, dewasa ini malahan yang paling
seru membawa kepentinggan-kepentingan Nasionalnya dalam pertarungan
diarena politik internasional. Bahkan, satu-dua diantaranya menjadi
pendekar yang paling lantang dari Nasionalisme jenis baru ini.dan
tanpa disadari oleh negara-negara yang baru merdeka bahwa telah
terjadi pergulatan politik antar blok barat dan blok timur sehingga
hanya merugikan negara-negara yang baru menikmati kemerdekaan karena
itu semua hanya menguntungkan negara-negara maju baik di dunia barat
begitu pula diblok Timur yang menganut komunisme sementara negara-
negara yang baru merdeka akhirnya dijajah ekonominya yaitu neo
imprialisme dan neo kolonialisme.

b.Pembangunan Masyarakat Desa

Masalah pembangunan Mayarakat Desa adalah masalah Manusia.
Didaerah pedesaan kaum tani kebanyakan terdiri dari tani miskin dan
tani tak bertanah. Orang-orang yang mampu jumlahnya sangat sedikit
dan kebanyakan mereka peranannya para sister. Dibalik keindahanya
dan ketenanganya kehidupan desa terdapat pertentangan-pertantangan
Sosial yang cukup tajam. Kejahatan ini harus kita pahami jika mau
memahami masalah-masalah desa secara lebih mendalam dan dalam
jangkauan yang lebih jauh. Disamping itu adalah suatu kejahatan,
bahwa menurut struktur sosial yang berlaku didesa dewasa ini, maka
kemungkinan untuk menggerahkan dana-dana, kemungkinan pembentukan
modal adalah minimal sekali.

Keadaan ini menghadapkan kita pada dua persoalan, yang
sebenarnya merupakan masalah pula kebanyakan Negara terbelakang.

Pertama : Apakah kita dalam melaksanakan pembangunan didesa
akan terutama bersandar pada Modal dan Tenaga Manusia ?

Kedua : Apakah pembangunan desa akan dilancarkan lewat
tani miskin dan tani yang tak bertanah atau tani yang kaya ?
Jawaban apa yang kita berikan pada kedua pertanyaan Funda
mentil tersebut akan mempunyai imlikasi-imlikasi yang jauh.

Marilah kita membahas masalah yang pertama.
Melancarkan pembanggunan masyarakat Desa dengan bersandar
pada modal.

Banyak pikiran telah dicurahkan untuk memodemisasi
pertanian sekaligus mengontroduksikan teknik-teknik dan metode-
metode dari luar kemasyarakat desa, jalan ini meminta investasi
modal yang besar. Dan jika orang berbicara tentang pembangunan
masyarakat desa terutama pada dasar modal, maka jalan inilah yang
dimaksud.

Selain investasi modal yang besar, cara demikian membutuhkan
tenaga ahli yang cukup dan mampu menerapkan keahlianya pada kondisi-
kondisi yang terdapat dimasyarakat desa, disamping itu yang mampu
pula menyebar luaskan kemampuanya yang modern dikalanngan Kaum Tani
dengan menyambung pada tingkat pengetahuan mereka yang Tradisional
dan pada pengalamannya yang kongkrit.

Disini mulai timbul kesulitan-kesulitan sosial yang pertama,
tetapi ini masih lemah. Hal ini yang paling perlu direnungkan adalah
bahwasanya pengintroduksian produk teknik dan modern memerlukan
dimasukanya alam perekonomian Modern. Bagi kebanyakan daerah di
Indonesia, khususnya didaerah pedesaan di Jawa, ini berarti merusak
pola sosial Tradisionil yang berlaku di desa. Hal tersebut di
berbagai sektor masyarakat desa akan membawa proses desintegrasi
tertentu yang akibatnya harus ditampung, jika mau menghilangkan
kegonjanggan sosial.

Jika kita menempuh jalan lain, maka itu terutama berarti
memobilisasi sumber-sumber manusia dan pada tahap kemudiannya
memobilisasi dana-dana didaerah pedesaan. Jalan ini adalah jalan
pengerahan potensi-potensi dan dana-dana didesa lewat pembangkit
swadaya rakyat, dan jalan ini pun membawa konsekwensi-konsekwensi
sosialnya tersendiri.

Swadaya kaum tani didesa hanya bisa bangkit. Jika sasarannya
memang mencerminkan kepentingan-kepentingan yang pokok dari kaum
Tani, dan mengandung harapan yang nyata akan membawa kebaikan nasib
bagi mereka. Keyakinan ini mesti meresap pada kaum tani jika kita
menghendaki perkembangan dan pertumbuhan dari swadaya kaum tani.

Kebenaran berikut harus ditanamkan :

HANYA MAYARAKAT AKAR RUMPUT MAU DAN BERKEPENTINGAN, UNTUK MERUBAH
NASIBNYA SENDIRI,
MAKA AKAN TERJADI PERUBAHAN PADA NASIBNYA.
PERUBAHAN ITU SUKAR DIPAKSAKAN DARI LUAR.

Disamping itu kita harus memahami bahwa swadaya hanya akan
berarti jika didukung oleh mayoritas dari kaum tani. Tetapi justru
didaerah yang paling memerlukan perbaikan nasib dari kaum tani,
yaitu dipulau jawa, maka mayoritas kaum tani terdiri dari tani
miskin yang milik tanahnya serba kurang, serta dari kaum tani yang
takbertanah. Maka itu kepentingan untuk menaikkan produksi pertanian
pada umumnya kurang langsung terasa oleh mereka, dan kebanyakan
diantara mereka lebih mengharapkan diperluasnya lapangaan kerja
dilapangan dikerja sektor-sektor bukan pertanian desa. Harapan itu
dewasa ini menjadi lebih keras lagi oleh karena makin beratnya beban
punggutan pajak yang membikin usaha tani mereka tidak memadai lagi
menggandung harapan.

Selanjutnya kita perlu menyadari bahwa swadaya kaum tani
didesa hanya bisa berkembang hanya dengan dibarengi dengan proses
pendemokrasian yang mendalam dan menyeluruh. Yang dilandasi dengan
oleh demokrasi adalah kunci bagi bangkitnya swadaya rakyat.

Kemudian, perlu diciptakan aparataur yang bisa merangsang,
menyalurkan serta mengarahkan usaha swadaya ini, atau dengan lain
perkataan, harus diciptakan lembaga-lembaga dan organisasi-
organisasi sosial politik yang bisa menggembangkan usaha swadaya
ini serata yang serasi dengan tudjuanya.

Memobilisasi potenis-potensi dan dana-dana di desa memang
memerlukan perubahan sosial dan institusional, dan pola sosial yang
tradisional akhirnya akan terombak pula, tetapi tidak lewat
pengrusakkan dari luar, melainkan dengan jalan meng-evolusikanya
dari dalam dengan menggunakan dinamika sosial yang khas berlaku
dimasyarakat pedesaan.

Jadi kembali pada persoalannya, bagi Indonesia yang miskin
akan modal dan yang pada tahap sekarang sekarang hanya mempunyai
kemungkinan-kemungkinan untuk membentuk modal, maka tidak ada jalan
lain kecuali bersandar pada sumber - sumber manusianya dalam
melancarkan usaha pembanggunan. Sebenarnya mengenai sumber-sumber
manusia-manusia inilah, Indonesia tidak perlu kalah dengan negeri
muda yang manapun. Kini tergantung pada siapa atau golongan mana
yang mampu untuk memobilisasi modal manusia yang berharga ini.

Sudah barang tentu hal itu tidak berarti bahwa Indonesia
menolak usaha-usaha modernisasi yang langsung diderah pedesaan,
demikian pula tidak menolak invertasi modal yang langsung didaerah
pedesaan, tetapi harus dipertimbangkan didaerah mana itu dilakukan
dan harus diperhitungkan apakah hal itu sampai menimbulkan des-
integrasi sosial dari daerah yang bersangkutan.

Dengan menjawab pertanyaan yang satu tadi maka sekaligus
sudah terjawab pertanyaan yang kedua, karena kedua pertanyaan ini
memang saling berpautan.

Jika Indonesia akan menyelenggarakan pembangunan masyarakat
desa yang berarti, maka usaha ini sebaiknya dilancarkan lewat kaum
tani miskin dan kaum tani yang tak bertanah. Ini tidak saja oleh
karena golongan ini yang paling membutuhkan perbaikan nasib, tetapi
Indonesia belum mampu merubah golongan ini yang merupakan bagian
terbesar bagi kaum tani, maka selama itu Indonesia akan dibebani
dengan persoalan yng kronis.
Jaman modern sekarang ini bukanya saja jamannya revolusi
ilmu dan teknologi, tetapi revolusi agrarian ternyata menjalar dari
benua kebenua. Ini adalah pertanda jaman. Jutaan kaum tani diduania
yang merana dalam keadaan terbelakang makin menuntut bagianya dari
kekayaan-kekayaan yang dihasilkan oleh ilmu dan teknologi.

Perkembangan ini tidak perlu kita kuatirkan, asalkan kita
tidak terlalu membiarkan kaum tani tidak terurus, sebab dibelakang
gejala-gejala kegaduhan sosial ini sebelumnya terdapat dinamika
sosial yang bersumber pada hasrat jutaan kaum tani kecil untuk
memperbaiki nasibnya, tidak akan merupakan kerugian bagi kita
malahan suatu keuntungan.

Jika kebangkitan kaun tani ini kita tahu manfaatnya sehingga
akhirnya merekapun sama-sama menjadi warga yang terhormat didalam
suasana gotong royong, maka Indonesia tidak saja menjadi warga yang
yang terhormat didalam suasana gotong royong, maka Indonesia tidal
hanya akan menjadi kokoh, bahkan suatu proses pembaharuan dan
modernisasi akan berlangsung secara lancer diseluruh masyarakat.
Pada saat itu patutlah kita berkata bahwa Indonesia telah
lulus menghadapi ujian abad ke- XX ini.

c. Masalah modal

Masalah lain yang perlu mendapat sorotan pula adalah masalah
modal, oleh karena dalam waktu yang lalu masalah ini merupakan
masalah politik yang hangat dan menjadi bahan pertikaian diantara
segenap pelaku politik yang ada arena politik Indonesia.

Masalah utama yang dihadapi hampir setiap Negara terbelakang
adalah masalah modal, sedangkan saluran-saluran maupun peralatan
untuk membentuk modal adalah serba kurang. Dalam keadaan demikian,
suatu usaha untuk memobilisasi masalah modal dalam negri biasanya
harus dilakukan dengan penggorbanan-penggorbanan yang besar dari
rakyat.

Dalam menghadapi masalah kekurangan modal ini, LASKAR MERAH
PUTIH bersikap realistis. Yaitu, agar penggorbanan dari rakyat tidak
menjadi terlalu besar, maka usaha untuk memobilisasi modal dalam
negeri ini dapat dilengkapi dengan bantuan modal luar negeri, baik
berupa kredit maupun investasi langsung.

Sudah barang tentu LASKAR MERAH PUTIH mengutamakan
mobilisasi modal dari sumber-sumber dalam negeri. Tetapi, manakala
ini tidak mungkin, maka bantuan modal luar negeri merupakan
pelengkap yang berguna, sepanjang itu dimanfaatkan untuk kepentingan
pembanggunan, khususnya kepentingan peningkatan produksi, untuk
kemudian meningkatkan kemampuan nasional.

d. Demokrasi

Banyak negarawan berkata bahwa abad ke-XX adalah abad
rakyat. Kiranya observasi ini adalah tempat. Abad ini adalah abad
Demokrasi.

Dalam zaman modern ini, yang ditandai oleh Revolusi
Komunikasi dimana pertukaran gagasan dan pikiran-pikiran menjadi
makin intensif, tiada mungkin lagi suatu pemerintahan bisa menatap
jika ia tidak mencerminkan kehendak rakyat, jika ia merupakan
perwujudan dari Demokrasi.

Sebagai konsekuensi, timbulah masalah, berapa jauh sebuah
negeri bisa mendemokrasikan diri, apalagi kalau negeri itu adalah
terbelakang.

Sebab demokrasi tidak saja berarti serangkaian hak tetapi
pula serangkaian kewajiban, tidak saja berarti kebebasan, tetapi
juga pembatasan diri.
Dunia telah menjadikan banyak contoh, bahwa sebuah negeri
bisa mendekati kehancuran tidak saja kerena "Kekurangan" demokrasi,
tetapi juga oleh kerena "kebanyakan" demokrasi.

Agaknya demokrasi itu memang universal dalam azasnya, tetapi
tidak universal dalam penetapanya, sebab tenyata tidak terdapat
suatu rumus pelaksanaan demokrasi yang bisa berlaku baik disemua
negara.

Bagaimana dengan Indonesia berdasrkan pengalamanya dengan
berdemokrasi dengan menggingat kondisi yang terdapat di Indonesia
dewasa ini ?

Jelas Indonesia menolak demokrasi liberal dan menolak
diktator maupun otokrasi. Indonesia jelas memerlukan agar pendapat
rakyat bisa tersalurkan secara baik serta efektif, tetapi jelas pula
bahwa Indonesia memerlukan pemerintahan yang kuat.

Di Indonesia oleh perkembangan sejarah telah tampil satu
kekuatan politik, yaitu TNI. TNI berkat perananya sebagai penyelamat
dalam tiap keadaan dimana negara mengahadapi krisis, merupakan suatu
kekuatan sisoal politik yang dominan. Oleh karena itu tergantung
kemampuan TNI untuk membawakan " bobot dirinya" dalam arena politik.
Hal tersebut akan turut menentukan apakah Indonesia bisa memmiliki
suatu sistem demokrasi yang bisa "bekerja" atau tidak.

Menggingat asal-usul TNI sebagai Anak Rakyat yang memanggul
senjata dalam perjuangan kemerdekaan, maka bobot TNI adalah
cenderung pada demokrasi; sebaliknya, menggingat TNI sebagai
monopolisator senjata, maka TNI cenderung untuk memonopoli
kekuasaan.

Masalahnya bagai TNI adalah bagaimana ia menggatasi kedua
kecenderungan yang saling berlawanan dan selanjutnya memadukan kedua
ciri itu untuk bisa bermanfaat bagi kehidupan politik Indonesia.

Meninjau kekuatan poitik dalam arena politik di Indonesia,
maka dalam garis besarnya terdapat tiga kekuatan politik, yaitu (1),
TNI dan karyawan TNI (2) partai-partai politik beserta Organisasi-
organisasi masanya, dan (3) Keluarga TNI dan non-TNI yang tidak
berfasilitas dengan partai-partai politik.

Ketiga golongan itu terikat oleh azas yang sama, yaitu
Pancasila dan terikat oleh tata cara berpolitik yang sama, yaitu
Demokrasi Pancasila.

Demokrasi Pancasila adalah sistem demokrasi yang dituntun
oleh nilai-nilai Pancasila.

TNI sebagai Anak Rakyat yang berdiri dibarisan depan dalam
merebut kemerdekaan adalah pembawa Demokrasi dan sebagai Anak Rakyat
yang tergembleng untuk cita-cita Bangsa dan Tanah Air dalam
perjuangan serta teruji dalam menghadapi kesulitan-kesulitan besar
adalah dinomisator dari masyarakat.
TNI sebagai barisan bersenjata adalah barisan bayangkara
yang menjaga agar kehidupan politik jangan sampai keluar dari rel-
Demokrasi Pancasila dan oleh karena itu TNI adalah stabilisator
dari masyarakat.

Dengan fungsinya sebagai dinamisator dan stabilisator, maka
TNI berkewajiban menyelamatkan demokrasi, yaitu bahwa dalam suatu
pihak azas demokrasi harus terjaga dan dilain pihak penyalahgunaan
demokrasi harus tercegah.

Dalam gelanggang politik yang demokratis, wajarlah kalau
tidak ada golongan yang diistimewakan, tetapi ketiga kekuatan
politik itu dengan hak-hak yang sama serta dengan kesempatan yang
sama menggamalkan karyanya, karya mana yang kemudian dinilai oleh
Rakyat sebagai penilai yang kompeten. Dengan sendirinya, dalam
praktek pelaksanaan demokrasi, bisa saja diadakan persetujuan-
persetujuan tertentu diantara tiga politik itu, asalkan segala
sesuatu diatur secara demokratis.

Bagaimana sekarang tentang saluran bagi masyarakat yang oleh
sementara orang disebut "buta politik" ? Apakah perlu diciptakan
satu kekuatan yang "emoh politik" diarena politik Indonesia.

Terlebih dahulu harus dikemukakan bahwa didalam masyarakat
manapun sepanjang sejarah dan dinegeri manapun dibumi ini, aktifitas
politik menurt kenyataanya dilakukan oleh minoritas yang sudah sadar
politik. Ini berlaku di Amerika Serikat maupun di Uni Soviet, di
Zambia maupun di Irlandia, di negeri barat maupun negeri timur, di
negeri maju maupun di negeri terbelakang.

Betapa jauh kegiatan minoritas itu mencerminkan kehendak
rakyar banyak, tidak saja tergantung dari tidak sempurnanya sistem
demokrasi tetapi lebih-lebih tergantung dari kedewasaan dari
keseluruhan kehidupan politik dinegeri yang bersangkutan.

Ujiannya bagi hal tersebut adalah pemilihan umum yang
diselenggarakan secara berkala, serta stabilitas politik yang
tercermin olehnya. Tetapi jika kita secara dibikin-bikin menciptakan
sesuatu "Golongan Khusus" dengan dalih bahwa kegiatan, politik itu
hanya dilakukan oleh suatu minoritas, maka ini membikin tempat
persemaian bagi petualang-petualang politik; sebab golongan ini yang
tidak mempunyai forum pertanggung jawaban lewat saluran
organisatoris akan sangat mudah terjerumus keadaan kedalam
petualangan.

Mungkin bagi negeri-negeri yang kehidupan politiknya sudah
kokoh dan memiliki politik yang setabil, maka timbulnya petualangan-
petualangan politik itu tidak begitu merugikan, bahkan merupakan
selingan yang mengerjakan, maka petualangan-petulangan itu bisa
merusak kehidupan politik serta membahayakan demokrasi.

e. Masalah khusus dalam Demokrasi Indonesia.

Masalah yang sering memperbincangkan adalah masalah
menciptakan saluran bagi golongan rakyat yang oleh karena berbagai
perimbangan, tidak tertarik untuk masuk dalam partai politik atau
tidak lagi merasa "kerasan"dalam rumah partai politik, namun
mempunyai keinginan untuk turut serta aktif dalam perjuangan.

Ini adalah masalah, bahwa pertumbuhan lembaga-lembaga
politik rupanya kurang serasi, atau mungkin lebih tepat, agaknya
ketinggalan dengan pertumbuhan realistas politik. Hal ini adalah
lumrah dimana-mana, dan sebenarnya disinilah letak dinamika dari
kehidupan politik, yaitu konfrontasi yang terus menerus antara
lembaga-lembaga politik dan realitas-realitas politik.

Di Indonesia banyak teori-teori dan pemikiran telah
dikembangkan untuk memecahkan masalah ini, dan hal ini memang
mengembirakan, sebab jika lembaga-lembaga politik untuk waktu
terlalu lama tidak serasi dengan realitas-realitas politik,bisa
timbul ketegangan-ketegangan.

Dalam mencari penyelesaian bagi masalah ini, janganlah kita
sampai lupa akan inti persoalannya, yaitu untuk menyempurnakan
komunikasi antara lembaga-lembaga politik dan realisasi politik,
sebab kalau tidak berpangkal pada inti persoalan, maka kita tidak
akan melangkah maju malahan mundur.

Oleh karena itu penyelesaian bagaimanapun yang dipikirkan,
kita tidak boleh ,mengingkari keharusan bahwa setiap orang yang
berjuang harus mempertanggung jawabkan segala kegiatannya, dan oleh
karena itu wajib mempunyai forum, sesuai dengan tata cara kehidupan
demokrasi.

Malahan lebih dari itu, penyelesaiannya harus menjurus ke
arah pertanggung jawaban yang lebih efektif, oleh karena hanya
dengan makin menyempurnakan forum pertanggung jawaban ini baik lewat
lembaga pemerintah, maupun lewat lembaga yang non-pemerintah maka
bisa dicapai adaptasi yang memadai dari lembaga-lembaga politik
kepada realitas-realitas politik.

Sehubungan dengan itu, menurut logika saluran atau rumah
yang paling wajar untuk golongan yang dimaksud diatas, adalah rumah
golongan karya. Ini tidak hanya karena golongan karya merupakan
forum tanggung jawab yang efektif. Tetapi Golongan Karya yang non
TNI dan non afiliasi itu memang jelas-jelas tidak mempunyai ideologi
lain kecualil ideologi Negara Pancasila, sehingga menyediakan
lapangan luas bagi golongan yang dimaksud tadi untuk mengembangkan
dan mengamalkan karya-karyanya menurut pembawaan dan selera masing-
masing.

Dengan demikian bisa tersalurkan secara demokrasi karya-
karya dan pertanggungan jawab dari golongan tersebut, dan sekaligus
golongan itu secara aktif turut serta dalam pembinaan demokrasi.

Dengan makin disempurnakannya saluran-saluran demokratis
itu, maka golongan tersebut bisa mengkonsentrasikan diri pada karya-
karya pembangunan yang mempunyai dampak konstrutif bagi kehidupan
bangsa.

f. Komunitas perjuangan

Adalah suatu kejantanan, bahwa selama enam puluh tahun hidup
dalan alam merdeka ini, Indonesia menampakan banyak kekurangan-
kekurangan jika hendak dirumuskan secara pokok, seolah-olah ini
mencerminkan kekurang dewasaan kita hidup sebagai bangsa.
manifestasi yang paling menonjol dari hal ini adalah tragedi
pemberontakan-pemberontakan/perang-perang saudara yang meletus
secara berkala di bumi kita ini, sehingga menimbulkan luka-luka yang
parah dalam tubuh masyarakat.

Agaknya kita sebagai bangsa sampai kini kurang mahir untuk
menciptakan serta memelihara iklim politik yang stabil dan
kontruktif , untuk memelihara kontinuitas dalam kehidupan nasional
derta tradisi perjuangan. Sebenarnya, selama ini tiada hal
kontruktif yang sempat berakar dan tumbuh serta berbuah dibumi kita
ini, oleh karena terpotong-potongnya kehidupan nasional kita
disebabkan oleh pelbagai pergolakan-pergolakan.

Berdampingan dengan itu secara tak terelakan, terjadilah
pemborosan sosial Pemborosan dalam sumber-sumber manusia maupun
dalam sumber-sumber materiil. Pemborosan dalam bakat, tenaga maupun
dana. Pemborosan dalam penggunaan hak demokrasi. Pemborosan dalam
kepercayaan bangsa akan hari depannya. Pemborosan dalam kepercayaan
dunia luar terhadap Indonesia dan pemborosan-pemborosan lainnya dan
sifat yang saling menghujat seolah-olah dirinyalah yang paling benar.

Kita sama-sama menyadari, gejala-gejala ini tidak boleh
berlangsung terus, jika kita tidak mau mempertaruhkan hak hidup kita
sebagai bangsa.

Maka itu, mengingat kekurangan-kekurangan kita sebagai
bangsa di waktu yang lalu, dan mengingat tantangan yang dihadapkan
kepada kita oleh perkembangan-perkembangan internasional dewasa ini,
maka bagi Indonesia tidak ada jalan lain kecuali mengembangkan
secara maksimal potensi nasionalnya, dimana syarat yang terpenting
untuk itu adalah untuk menampung dan memupuk aspirasi-aspirasi
nasional yang hidup di kalangan rakyat.

Dalam menghadapi tantangan jaman yang mendatang, masalah
kontinuitas dalam memelihara tradisi perjuangan adalah masalah yang
penting. Dalam hubungan itu, LASKAR MERAH PUTIH berpandangan bahwa
angkatan 45 tidak mungkin ada tanpa jasa-jasa dari angkatan 28.
sebaliknya, angkatan 28 pun tidak mungkin ada tanpa pekerjaan
pertintisan dari angkatan 1908. angkatan 45 memelihara dan
menyempurnakan tradisi perjuangan yang dikembangkan oleh angkatan
28. sebagaimana angkatan 28 telah memelihara dan menyempurnakan
tradisi perjuangan yang dirintis oleh angkatan 1908. Masing-masing
Angkatan adalah penerus tradisi perjuangan bangsa yang lebih
sempurna dari angkatan sebelumya.

Demikian pula halnya dengan Reformasi dalam pandangan LASKAR
MERAH PUTIH bahwa Reformasi tidak mungkin ada tanpa adanya Angakatan
66 serta angkatan 66 tidak mungkin ada tanpa adanya angkatan 45
juga . Dan harapan LASKAR MERAH PUTIH ialah, agar Reformasi
merupakan yang lebih baik dan lebih sempurna dari angkatan 66 dan
angkatan 45, merupakan penerus tradisi perjuangan yang lebih mampu
dari angkatan 66 dan angkatan 45 maupun angkatan sebelumnya namun
seluruh kompenen bangsa harus menyadari bahwa semangat juang
angkatan 45 yang harus tetap terpatri didalam sanubari hati anak-
anak bangsa karena tanpa pejuang bangsa maka tidak mungkin ada
Negara Kesatuan Republik Indonesia maka dari itu kita mempunyai
kewajiban untuk menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa
didalam bingkai Bhineka Tunggal Ika dan kita bersama seluruh rakyat
Indonesia harus memiliki komitmen moral bahwa setiap pengabdian
kepada bangsa dan Negara tercinta Indonesia tanpa pambrih ini sangat
diperlukan oleh kader-kader Laskar Merah Putih yang harus selalu
menyadari bahwa para pejuang bangsa pada saat merebut kemerdekan itu
dilakukan tanpa pambrih untuk itu kita harus selalu mengatakan
"APA YANG HARUS KITA BERIKAN KEPADA NEGARA
DAN JANGAN SEKALI-KALI KITA BERTANYA
APA YANG NEGARA DAPAT BERIKAN KEPADA KITA"

g. Masalah Kepemimpinan

Bagi negara-negara seperti Indonesia adalah sukar untuk
mempermasalahkan nasib serta masa depan rakyat tanpa sekaligus
melibatkan masalah kepemimpinan yang mampu menunutun rakyat dari
nasibnya sekarang menuju kesejahteraan masa depan rakyat

Khusus bagi rakyat Indonesia, artinya bagi kaum tani dan
nelayan Indonesia, pengertian pimpinan membawakan nilai yang
keramat, sebab bertus-ratus tahun lamanya hatinya telah membara
dengan harapan akan kedatangan seorang Ratu Adil, harapan mana
sampai kini pun masih membara di hatinya. Bagi kaum tani dan nelayan
Indonesia beraneka jaman telah susul menyusul, beraneka corak, tokoh
telah tampil dan turun dipanggung politik, tetapi nasibnya kaum tani
dan nelayan belum juga mengalami kemajuan yang berarti.

Maka itu bagi kondisi-kondisi yang berlaku di Indonesia,
masalah pimpinan bukanlah masalah wibawa semata-mata, tapi wibawa
yang memancarkan harapan pada rakyat, wibawa yang dihidupi oleh
kepercayaan rakyat, atau dengan perkataan lain, wibawa yang
diagungkan oleh rakyat namun yang mesra melekat pada hati sanubari
rakyat.

Memang tidak luput pendapat yang berkata, bahwa kepemimpinan
bukanlah terutama terletak pada "ke-pangreh-an", tetapi lebih
bersifat " kepamongan". Sebab kaum tani dan nelayan yang merupakan
bagian terbesar dari rakyat Indonesia tidak terutama memerlukan
perintah-perintah dan intruksi-intruksi tetapi membutuhan bimbingan,
asuhan dan pengayoman serta pembinaan.

Begitu pula masalah pimpinan bukanlah masalah kekuasan
semata-mata, tetapi yang diikhlaskan oleh rakyat dan yang dimaknakan
bagi rakyat.

Tanpa itu semua sukarlah membayangkan lahirnya suatu
kepemimpinan yang bisa menggelorakan jiwa rakyat hingga mereka
bangkit berkarya untuk mengangkat nasibnya sendiri sehingga dapat
mengangkat harkat martabatnya sebagai rakyat Indonesia.

Kunci masalah pimpinan terletak pada masalah tani dan
nelayan Indonesia bisa diangkat dari keadaan terbelakangannya
menjadi bangsa yang modern dan sejahtera, jika ditumbuhkan suatu
kepemimpinan yang merupakan penjelmaan dari segenap idam-idamkan
kaum tani dan nelayan, dan yang sifat utamanya diperlengkapi dengan
pandangan yang berorientasi pada hari depan, pada suatu iklim
kemasyarakatan yang modern.

Maka manakah syarat utama bisa melahirkan kepemimpinan
yang dibutuhkan oleh Indonesia itu?

Pertama- tama yang perlu untuk itu ialah terselenggaranya
komunikasi yang baik antara pimpinan dan rakyat, sebab bagaimana
suatu kepemimpinan bisa melahirkan karya-karya yang ditanggulangi
oleh segenap rakyat, jika rakyat tidak tahu apa yang dikehendaki
oleh pemimpin dan sebaliknya jika pemimpin tidak kenal akan getaran
jiwa rakyat.
Hanya pemimpin yang mampu menyelenggarakan komunikasi dengan
rakyat secara timbal-balik, hanya seorang tokoh yang memenuhi syarat
utama itulah yang bisa menjadi pemimpin yang kebesaran
kepemimpinannya memenuhi harapan rakyat.

Sejarah dunia banyak memberi contoh mengenai kebenaran
tersebut.
Adalah seorang yang sungguh besar, yaitu yang sanggup
mengatasi krisis yang paling mengencam dalam sejarah Amerika
Serikat, yang berkata pada upacara peresmian Makam Pahlawan di
Gettysburg, bahwasanya pemerintahan dari rakyat, oleh karena rakyat
dan untuk rakyat tidak akan bisa disirnakan dari muka bumi. Memang
kebesaran Abraham Lincoln terutama terletak pada kemampuannya untuk
menyelami lubuk hati rakyat kecil serta merebut kepercayaan mereka.

Maka itu tidaklah perlu kita herankan mengapa Lincoln dalam
menghadapi keadan yang sesulit-sulitnya, dimana suatu sukses seolah-
olah merupakan barang yang mustahil, beliau sejenakpun tidak hilang
keyakinannya akan kemenangan akan kemenangan dari cita-cita yang
beliau perjuangkan.

Seorang Mahatma Gandhi adalah seorang yang berjiwa universal
dan salah satu tokoh besar dalam abad ke-XX ini. Tetapi beliau
terutama terkenal sebagai pemuka India yang secara murni dan mesra
mewakili kandungan lubuk hati dari rakayt India. Nehru pernah
menulis mengenai beliau bahwa yang menjadikan Gandhi seorang yang
besar di India, adalah terutama karena beliau meresapi hati dari
ratusan juta kaum tani, karena jiwa beliau bergetar seirama dengan
jiwa ratusan juta kaum tani.

Contoh lain yang mencorotkan makna lain adalah Napoleon
Bonaparte. Yang memberi kelahiran politik pada Napoleon adalah
revolusi Perancis yang menghilangkan kelaliman raja dan
menggantikannya dengan hak-hak demokrasi bagi rakyat, yang tercermin
dalam semboyannya: " Kebebasan, Persamaan, dan Persaudaraan". Pada
awalnya, Napoleon adalah Anak Revolusi Perancis, dan oleh karena itu
Anak rakyat Perancis, dalam kedudukan itulah perjuangan beliau
menemukan kemenangan demi kemenangan, sampai diangkat menjadi apa
yang disebut konsul utama dari Negara Perancis. Tetapi, ketika
Napoleon kemidian menjadikan dirinya Kaisar dan melanggar sendiri
sendi-sendi dari Revolusi Perancis dengan menjalankan praktek-
praktek suatu negara kepolisian, maka boleh dikatakan bahwa dengan
begitu dia menabur benih-benih yang kelak membawa pada kejatuhannya.

Tanpa adanya komunikasi yang baik dan yang bersifat terus-
menerus antara pimpinan dan rakyat, maka akhirnya akan terjadi suatu
jurang antara pimpinan dan rakyat; kekuasaan yang tadinya di
ikhlaskan oleh rakyat akan berubah menjadi kelaliman; yang memimpin
minta dijunjung dan yang di pimpin malah terbebani.

Sejarah perjuangan Indonesia sendiri menjadikan pengalaman-
pengalaman yang bermakna dalam hal ini.

Pada jaman perjuangan fisik untuk mempertahankan kemerdekaan
kita, maka komunikasi antara pimpinan dan rakyat pada umumnya ialah
baik.

Pada saat-saat itu, meskipun pemerintahan belum diatur,
malahan menghadapi musuh yang selain mengadakan serangan-serangan
langsung, juga melakukan usaha perongrongan dengan seribu satu
jalan, namun pada saat-saat itu tidak pernah terjadi bencana
kelaparan di Indonesia dan keadaan Ekonomi meskipun serba sulit,
tidaklah sampai bersifat menekan kehidupan rakyat.

Pada saat-saat itu iklim persatuan antara pemimpin dan
rakyat adalah sangat baik. Rakyat tanpa diminta mengorbankan segala-
galanya. Sedangkan para pemimpin berdiri di garis yang terdepan
dalam medan perjuangan, serta memberi segenap kemampuannya bagi
rakyat.

Ada orang yang mengatakan itu dimungkinkan oleh karena pada
saat itu berlaku kondisi-kondisi yang khusus, yaitu negara dalam
keadaan bahaya, dan sasaran perjuangan adalah tegas, yakni mengusir
kolonialisme yang mau tetap berkuasa di atas bumi Indonesia. Apakah
sepenuhnya benar demikian?

Dewasa ini sasaran perjuangan kita tidak kalah jelasnya,
yaitu memerangi kemelaratan dan kemiskinan yang masih mencekram
kehidupan rakyat kita, atau dengan perkataan lain, sasaran
perjuangan kita adalah untuk melancarkan pembangunan yang bisa
mengangkat tingkat kehidupan rakyat.

Dewasa ini kitapun tidak luput dari bahaya-bahaya, meskipun
tidak bersifat begitu gawat seperti semasa perjuangan fisik, tetapi
bahaya histories masih tetap membayangi kehidupan bangsa kita, yaitu
jika Indonesia dalam waktu yan relatif singkat tidak berhasil untuk
melancarkan pembangunan yang sanggup mentransformasi Indonesia yang
terbelakang menjadi Indonesia yang modern, makmur dan sejahtera maka
ini mungkin akan menentukan tegak atau tunduknya kita sebagai
bangsa. Maka urgensi dari pada usaha pembangunan tidak hanya perlu
dirasakan oleh para pemimpin, tetapi wajib diresapi pula oleh
segenap rakyat.

Jelas bahwa terselenggaranya komunikasi yang baik antara
pemimpin dan rakyat tidak boleh hanya merupakan suatu "harapan"
melaikan merupakan suatu keharusan.
Tetapi harus diakui, bahwa masalah menyelenggarakan
komunikasi yang baik antara pemimpin dan rakyat, bukanlah masalah
enteng, mengingat sejarah pengalaman rakyat dengan pemimpin.
Mengingat diwaktu yang lalu kita terlalu memboroskan kepercayaan
rakyat pada pimpinan dan lagi pula, mengingat luka-luka yang
terdapat tubuh masyarakat akibat berbagai macam persoalan, terutama
akibat perang-perang saudara dan pemberonatakan-pemberontakan.

Pertama-tama, jangan pernah lepas dari ingatan kita, bahwa
rakyat telah menjadi kritis dan tidaklah pada tempatnya untuk
meremehkan, apalagi membodohkan mereka demi apapun.

Di samping itu kita harus menyadari bahwa rakyat akan
menilai pimpinan akan dasar pengalamannya yang nyata, atas dasar
norma-norma yang tradisionil, atas dasar perasaan serta nalurinya
yang mungkin selintas pandang kelihatan kurang rasionil, tetapi jika
direnungkan lebih mendalam dan ditinjau dalam hubungan yang besar,
maka perasaan dan naluri rakyat ini sering mempunyai taraf
kebijaksanaan yang tinggi.

Memang tidak bisa lain bahwa segala tingkah laku dari
pimpinan akan ditinjau menurut nilai-nilai ketimuran dan menurut
nilai-nilai yang bersumber pada kehidupan rakyat. Lagi pula,
bagaimana kita bisa mengangkat derajat bangsa, jika kita tidak
bertolak dari pangkal dimana bangsa itu berada?
Andaikata kita sampai mengintroduksikan cara-cara
kepemimpinan yang asing bagi alam kehidupan rakyat, maka mungkin
sekali bahwa tindakan-tindakan kita yang beritikad baik itu, malah
dirasakan sebagi beban dan akhirnya menjadi dimusuhi.

Selanjutnya, aspek lain dari masalah kepemimpinan, yaitu
aspek kebalikannya dari yang dibentangkan di atas, perlu mendapat
perhatian.

Adalah benar, bahwa pimpinan perlu jujur, pimpinan perlu
mempunyai akhlak yang tinggi, pimpinan perlu sederhana sebagai
perwujudan rasa prihatinnya dengan kehidupan rakyat yang masih serba
menderita, tetapi jika kita berlaku sebagai " insanul kamil' dengan
menekan segala kewajaran pada diri kita, maka ini berarti
membodohkan rakyat, sebab dalam hal itupun rakyat sudah bisa
membedakan mana yang logam mana yang lojang.

Rakyat pun tahu bahwa suatu perangai yang dipaksa-paksa
tidak akan langgeng dan akan patah ditengah-tengah jalan, jika tidak
malahan bisa berputar pada kebalikannya.

Rakyat tidak mengharapkan dari seorang pemimpin untuk
menyiksa dirinya atau untuk memaksakan dirinya mengambil perangai
tertentu yang tidak wajar baginya, yang dipentingkan oleh rakyat
adalah terutama karya-karya nyata yang bermanfaat bagi rakyat
banyak. Maka itu dalam memelihara komunikasi antara pimpinan dan
rakyat harus di jaga segala kewajaran dan kelumrahan , sesuai dengan
kondisi Indonesia dewasa ini dengan iklim kemasyarakatan yang
agraris.

Kemudian, aspek terakhir dari pada masalah kepemimpinan yang
perlu diteropong adalah aspek internasionalnya.

Sejarah kebangkitan nasional dari bangsa-bangsa yang
terjajah maupun yang setengah terjajah , mengajarkan pada kita bahwa
kokohnya serta ukuran sejatinya suatu pimpinan tergantung pada dua
faktor, yaitu pertama, sikapnya terhadap masalah tani, dan kedua
sikapnya dalam menegakkan kepribadian bangsa dalam menghadapi segala
tantangan2 internasional.

Disamping itu, sejarah yang paling akhir menunjukkan bahwa
sikap itu agaknya harus dibarengi dengan kewaspadaan yang tak kenal
kendor demi keselamatan hasil2 yang telah tercapai oleh perjuangan
bangsa.





Kiranya tidak perlu diragukan lagi, bahwa ini tidak mungkin
jika pimpinan tidak berhasil membangkitkan kaun tani dan
mendayagunakan semua potensi nasional, untuk melaksanakan karya-
karya nasional guna menaikan tingkat hidup bangsa.






V. PEMBANGUNAN DAN KONSOLIDASI ORGANISASI

Tugas pokok yang harus digarap oleh LASKAR MERAH PUTIH pada
tahap aekarang adalah masalah pembangunan organisasi dan masalah
konsolidasi organisasi.
Oleh karena itu, segala tugas dan masalah untuk sementara
ini harus ditundukkan kepada tugas pokok tersebut. Lebih-lebih harus
dijauhkan segala pikiran atau tindakan yang bersifat gegabah,
segala pikiran dan tindakan yang bersifat keburu nafsu, oleh karena
suatu langkah yang keliru atau sesat pada tahap sekarang ini, akan
mempunyai akibat buruk yang jauh jangkauannya bagi perkembangan
LASKAR MERAH PUTIH dikemudian hari.

Ini tidak hanya menyangkut keselamatan organisasi, tetapi
juga menyangkut soal perletakan tradisi perjuangan LASKAR MERAH
PUTIH.

Para pemimpin,para kader dn para anggota benar2 harus
senantiasa kenal situasi dan tahu diri.

"Di kala LASKAR MERAH PUTIH bertunas, lindungilah tunas ini.
Di kala LASKAR MERAH PUTIH berakar, siramilah pohon ini supaya
menjadi kokoh. Di kala LASKAR MERAH PUTIH berbuah, amalkanlah
buah2nya.

LASKAR MERAH PUTIH adalah organisasi perjuangan, malahan
dapat dikatakan organisasi perjuangan yang berpamrih, yaitu pamrih
untuk membawakan angin baru serta meletakkan tradisi baru dalam
kehidupan plitik di Indonesia, dan sekaligus hari depan LASKAR MERAH
PUTIH.

Jika LASKAR MERAH PUTIH hanya sekedar mau mengulangi cara2
perjuangan lama, cara berpolitik lama yang dalam segala keadaan
mementingkan aku diatas kita, yan g tanpa peduli akibat-akibatnya
bagi masyarakat berpandangan: "Pokoknya Aku menang!", cara-cara
politik yang mengorbankan kepentingan hari esok unutk kenikmatan
hari ini, yang mengorbankan keteguhan prinsip untuk kelincahan yang
di mungkinkan oleh opurtunisme; kalau hanya sampai disini saja misi
pengabdian LASKAR MERAH PUTIH, maka LASKAR MERAH PUTIH adalah sia-
sia dan tidak mempunyai arti apa-apa.

LASKAR MERAH PUTIH adalah organisasi perjuangan yang
berkiblat pada rakyat, yang berorientasi pada kepentingan rakyat.
Yah, malahan organisasi yang dihayati oleh rakyat.LASKAR MERAH PUTIH
sadar, bahwa begitu ia meninggalkan haris perjuangan rakyat, begitu
pula ia kehilangan sumber hidupnya dan begitu pula ia memutuskan
hukum mati bagi dirinya.

Tetapi jutru karena LASKAR MERAH PUTIH memandang keramat
kepercayaan rakyat yang dilimpahkan atas dirinya, maka LASKAR MERAH
PUTIH tidak akan gegabah menggunakan surat kuasa yang dititipkan
oleh rakyat padanya. Maka LASKAR MERAH PUTIH tidak akan secara
murah menghamburkan dan memboroskan kepercaayan rakyat.
Dalam pembangunan serta konsilidasi organisasi, perlu
digarap masalah2 tersebut dibawah ini:

Masalah membangun kerangka pokok dari organisasi serta
membangun kelengkapannya.
Masalah pengerahan kader-kader inti sebagai tulang punggung
organisasi
Masalah pengembangan garis perjuangan serta pengembangan
irama kerja
Masalah pembinaan kader

Marilah kita sekarang meninjau masalah tersebut secara
terperinci.

a. Masalah membangun kerangka pokok dari organisasi serta
membangun kelengkapan2nya

Kehidupan organisai yang sehat adalah kehidupan organisasi
yang tahu menghidupkan pekerjaan berapi-api dengan bekerja tekun.
Tetapi pada tahap pekembangan organisasi sekarang ini, dimana segala
masalah harus ditundukan pada masalah pembangunan organisasi serta
konsolidasi, maka segi pekerjaan tekunlah yang menonjol. Ini
berarti , bahwa rumah LASKAR MERAH PUTIH dibangun dengan cara bata
demi bata.

Membangun kerangka pokok dari organisasi adalah menyebar
luaskan tubuh organisasi ke segenap seluruh tanah air, khususnya ke
daerah-daerah yang menjadi basis atau dipandang mempunyai harapan
untuk menjadi bagian basis yang kokoh bagi LASKAR MERAH PUTIH.

Pekerjaan ini, tidak bisa kain harus dilakukan oleh para
kader pimpinan, atau dengan kata lain,pimpinan harus turun ke sawah
untuk "tandur".
Di dalam melakukan pekerjaan ini harus dijaga janganlah kita
sampai terjerumus oleh cara kerja uang terlalu "kaku". Yang penting
dalam membangun kerangka organisasi ialah harus memilih tempat-
tempat yang strategis untuk pertumbuhan LASKAR MERAH PUTIH di daerah
daerah yang subur bagi LASKAR MERAH PUTIH, tentunya dengan tidak
melupakan perlunya cukup tersebarnya secara geografis.

Masalah membangun kelengkapan organisasi berarti, bahwa
tidak boleh ada fungs - fungsi organisasi yang vital, pada tingkat
markas besar maupun markas daerah harus menciptakan kebersamaan
bahwa kita semua harus menyatakan bahwa tanpa dibantu oleh rekan-
rekan dari Markas Daerah - Markas Cabang – Markas Anak Cabang, maka
kita tidak mungkin dapat melaksanakan tugas-tugas pengabdian kepada
Masyarakat Bangsa dan Negara dengan sukses di dalam organisasi ini
sangat diharapkan baik dari menyangkut personalia ataupun materil
diharuskan saling membantu, saling mengisi sehingga untuk
menciptakan kader-kader yang handal yang nantinya akan menjadi
pimpinan dalam organisasi diwajibkan mengikuti Forum Tatap Muka
Nasional ( Fortanas ) yang dilaksanakan oleh Markas Besar
pesertanya adalah perwakilan dari Markas Daerah dan Forum Tatap Muka
Daerah ( Fortada ) dilaksanakan oleh Markas Daerah pesertanya
adalah perwakilan dari Markas Cabang sehingga setiap kader akan
mendapatkan masukan dari para pejuang bangsa dan tokoh-tokoh
masyarakat.

Masalah pembangunan kelengkapan organisasi merupakan
pekerjaan susulan dari tugas membangun kerangka pokok dari
organisasi, dan titik beratnya terletak di daerah. Pekerjan inilah
yang meminta ketekunan luar biasa, oleh karena menyangkut
pekerjaan "remeh" seperti registrasi anggota, melakukan anjangsana
secara pribadi persahabatan lama untuk meluaskan pengertian,
melakukan pendaftaran pada instansi resmi dan sebagainya.

Di dalam meluaskan keanggotaan sebisa mungkin kita jangan
menempuh jalan agitasi atau jalan membakar semangat, tetapi menempuh
jalan keyakinan seseorang. Ini oleh karena pada tahap sekarang,
sampai batas tertentu, pekerjaan pengeluasan keanggotaan sekaligus
berarti pekerjaan membentuk barisan kader, dimana diperlukan orang
yang yakin akan tujuan dan irama kerja LASKAR MERAH PUTIH.

b.. Masalah pengerahan kader inti sebagai tulang punggung dari
organisasi

Pembentukan barisan kader yang luas tidak mungkin tanpa
terlebih dahulu mengerahkan barisan kader-kader inti LASKAR MERAH
PUTIH.

Korps tenaga pimpinan inti LASKAR MERAH PUTIH adalah modal
pokok bagi LASKAR MERAH PUTIH mulai mengembangkan kegiatannya.
Bahkan lebih dari itu barisan pembimbing organisasi ini adalah
tulang punggung organisasi yang untuk jangka waktu yang jauh
memelihara kekokohan organisasi dalam menghadapi segala angin dan
badai perkembangan jaman. Barisan kader inti adalah barisan yang
akan membawakn
garis perjuangan dan yang akan mengembangkan irama kerja LASKAR
MERAH PUTIH di dalam praktek perjuangan.

Oleh karena itu, pengerahan korps tenaga pimpinan inti
mendapat perhatian yang khusus dari pimpinan LASKAR MERAH PUTIH.
Barisan ini terdiri dari anggota-anggota yang teguh keyakinannya
akan tujuan serta irama kerja LASKAR MERAH PUTIH, yang terampil dan
paripurna, dan yang tahu memadukan pekerjaan" berapi-api" dengan
pekerjaan "tekan". Namun semuanya untuk Bangsa dan Negara.

c. Masalah pengembangan garis perjuangan serta pengembangan
irama kerja.

Azas LASKAR MERAH PUTIH adalah jelas, yaitu Pancasila.
Tujuan LASKAR MERAH PUTIH adalah jelas, yaitu Masyarakat Adil dan
Makmur yang tidak mengenal penindasan dan penghisapan dalam segala
bentuk.

Tetapi LASKAR MERAH PUTIH sadar bahwa sumber hidup serta
sumber kekuatannya adalah rakyat. Maka itu garis perjuangan LASKAR
MERAH PUTIH secara tandas adalah garis perjuangan rakyat. Namun
menggoreskan garis perjuangan adalah satu soal, tetapi membawakan
garis perjuangan ini dalam praktek kehidupan, adalah soal lain. Maka
itu masalah bagi LASKAR MERAH PUTIH adalah masalah mengembangkan
irama kerja yang disatu fihak mampu untuk menghidupkan gairah massa,
tetapi di lain fihak diterima benar dan adil oleh masyarakat luas
sehingga memperoleh dukungannya.
Dalam hubungan ini jangan pernah dilupakan, bahwa awal dari
kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia terjadi pemberontakan-
pemberontakan yang nyaris terjadi perang saudara namun dapat
diselesaikan oleh bangsa kita sendiri namun luka yang dialami
masyarakat kecil akibat keserakahan para pemimpin yang ingin merebut
kursi kekuasaan akhirnya hanya menyengsarakan Rakyat LASKAR MERAH
PUTIH hanya akan berhasil membantu menyembuhkan luka-luka ini, jika
LASKAR MERAH PUTIH dalam mengembangkan kegiatan-kegiatannya
sekaligus merebut kepercayaan dan kewibawaan dari masyarkat luas
namun dalam pandangan ini anggota Laskar Merah Putih harus bersikap
arif dan bijaksana dan tidak boleh membenci anak-anak atau cucu dari
pelaku-pelaku pemberontakan karena para keturananya mempunyai hak
hidup yang sama didalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
jangan kita perlakukan mereka sebagai Warga Negara Indonesia kelas
kambing namun siapapun mereka itu adalah saudara kita sebangsa dan
setanah air untuk itu anggota Laskar Merah Putih berkewajiban
merangkul mereka dan ajak mereka seluruh anak-anak bangsa tanpa
melihat latar belakangnya untuk mengabdikan diri kepada Bangsa dan
Negara.

Oleh karena itu, dalam mengembangkan kegiatan-kegiatannya
para pimpinan, para kader dan para anggota secara benar-benar harus
kenal situasi dan tahu diri, dan oleh karena itu harus tahu batas
serta para kader harus selalu merendahkan diri walaupun dicaci maki
namun semua cacian merupakan riak-riak kecil didalam pengabdian
kepada Agama Masyarakat Bangsa dan Negara

d. Masalah pembinaan kader.

Masalah kader adalah masalah garis perjuangan serta irama
kerja yang tepat. Dengan mengembangkan garis perjuangan yang tepat
sertta irama kerja yang tepat, maka LASKAR MERAH PUTIH akan mampu
membangkitkan gairah massa, mengembangkan kegiatan-kegiatan yang
cukup berani hingga memenuhi harapan-harapan dari rakyat, tetapi
yang tidak bersifat gegabah sehingga sampai mempertaruhkan
keselamatan organisasi.

Dari tengah-tengah kegiatan massa yang bergairah ini, dari
tengah-tengah kancah perjuangan akan lahir, tumbuh dan terseleksi
barisan kader yang luas dan ampuh. Tetapi ini tidak berarti, bahwa
LASKAR MERAH PUTIH secara pasif menyerahkan pembentukan kader itu
kepada praktek perjuangan. LASKAR MERAH PUTIH akan secara aktif
membina dan mengasuh kadernya, sehingga makin diperlengkapi dengan
pengetahuan serta hasil pengalaman yang kaya.

Bagi LASKAR MERAH PUTIH barisan kader merupakan anak
kesayangannya, oleh kerena barisan ini merupakan mata dan telinga
LASKAR MERAH PUTIH di tengah suka-duka kehidupan rakyat. Barisan ini
merupakan penuntun yang langsung dari rakyat, merupakan penghubung
yang terpercaya antara pimpinan dan massa rakyat.

Maka itu, LASKAR MERAH PUTIH akan menjaga persatuan dan
kesatuan barisan kadernya dengan jalan saling asih, saling asah, dan
saling asuh, sehingga memperoleh suatu barisan kader yang mempunyai
getaran jiwa dan pandangan hidup yang sama demi memperjuangkan
masyarakat akar rumput agar mendapatkan kehidupan yang layak
dinegaranya sendiri.

VI .KESIMPULAN


Secara keseluruhan, LASKAR MERAH PUTIH tidaklah lain
daripada suatu wadah pengabdian, suatu wadah dimana ditumbuhkan
pemikiran-pemikiran dan karya-karya yang wajar. Pemikiran-pemikiran
yang wajar ini berdasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan yang
tumbuh,dari bawah yang berakar selanjutnya berkembang dan dalam
perjuangannya untuk mengisi kemerdekaan kehidupan berbangsa dan
bernegara sebagai bangsa Indonesia. Pemikiran-pemikiran yang wajar
adalah pada hakekatnya pemikiran insan yang berbudi daya dan yang
mengamalkan budi dayanya dalam pergaulan antar manusia.

Pergaulan antar manusia yang dituntun oleh jiwa dan
pengertian "gotong-royong". Yang kuat seharusnya membantu yang
lemah, dan sebaliknya, yang lemah patut meminta bantuan kepada yang
kuat. Yang pintar membantu yang kurang pintar dan yang kurang pintar
patut meminta bantuan dari yang pintar. Yang kaya membantu yang
miskin,dan sebaliknya yang miskin patut meminta bantuan pada yang
kaya. Yang kuasa melindungi yang tidak pegang kekuasaan , dan
sebaliknya yang tidak kuasa patut meminta perlindungan pada yang
berkuasa.

Pergaulan antar manusia yang dituntun oleh jiwa dan
pengertian "teposeliro", yang berarti jika kita tidak suka orang
lain berbuat hal-hal tertentu terhadap kita, maka janganlah kita
sendiri melakukan hal-hal yang serupa pada orang lain.
Pergaulan antar manusia yang dituntun oleh
pengertian "ojodumeh", yang artinya janganlah kita mentang-mentang
berkuasa, mentang-mentang kaya, mentang-mentang pintar, lantas kita
berbuat sekehendak hati pada orang lain.

Maka itu, LASKAR MERAH PUTIH akan berusaha unutk turut
mengembalikan tata kehidupan masyarakat Indonesia pada kewajaran
yang terasa sangat diperlukan untuk meneruskan nilai-nilai
kemanusiaan yang telah diwariskan oleh nenek moyang pada kita.
Tetapi pengembangan nilai-nilai kemanusiaan dalam alam
kehidupan harus dilandasi oleh tekad yang tak kenal mundur untuk
berjuang bagi tercapainya masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.

Di antara nilai-nilai kemanusiaan yang telah diwariskan oleh
nenek moyang kita, maka kecintaan pada tanah air, patriotisme,
adalah salah satu nilai kemanusiaan yang paling berharga. Maka itu,
segala tindakan LASKAR MERAH PUTIH akan diresapi oleh rasa
patriotisme yang mendalam. Oleh karena LASKAR MERAH PUTIH menyadari.
Jika Indonesia yang merdeka dan mandiri sampai kehilanggan modal
yang berharga ini, maka sukarlah dapat menghadapi tatanggan jaman
yang mendatang denggan selamat.
Dalam menghadapi tantanggan – tantanggan jaman, LASKAR
MERAH PUTIH juga menyadari, jika Indonesia dalam waktu yang relatif
singkat tidak berhasil menyelenggarakan modernisasi, maka nasibnya
di hari depan akan tetap diombang-ambingkan oleh kekuatan- kekuatan
luar di arena internasional. Oleh sebab itu, modernisasi Indonesia
adalah masalah yang tidak dapat ditawar-tawar dan ditunda-tunda.

Dalam hubungan ini LASKAR MERAH PUTIH juga menyadari, bahwa
bagi Indonesia kunci dari modernisasi terletak pada modrnisasi
pertanian, pada modernisasi kehidupan di daerah-daerah pedesaan.
Karena itu, LASKAR MERAH PUTIH secara tandas turut memperjuangkan
perubahan-perubahan institusionil danperubahan-perubahan sosial
lainnya yang diperlukan bagi modernisasi daerah pedesaan.
Modernisasi akan mengantar bangsa pada tujuan perjuangan, ialah
Indonesia yang Adil dan Makmur.

Indonesia yang merdeka, adil dan makmur adalah tujuan dari
segenap bangsa Indonesia, adalah idaman dari semua Pahlawan Bangsa
yang beristirahat di bumi tanah air Indonesia, dan adalah tuntutan
yang mutlak dari perkembangan sejarah.
Masalah-masalah yang dihadapi Indonesia di hari depan
tidaklah ringan. Jalan perjuangan bangsa tidaklah di taburi bunga-
bunga yang wangi dan indah, melainkan jalan yang penuh anak duri,
rintangan-rintangan dan gelombang-gelombang tantangan yang harus
dihadapi dengan penuh ketekunan, keberanian dan pengorbanan.

LASKAR MERAH PUTIH menyongsong masa depan dengan
penghormatan yang setinggi-tingginya kepada semua pahlawan bangsa,
kepada segenap Perintis Kemerdekaan, dan kepada seluruh rakyat yang
telah memberikan segala-galanya untuk perjuangan.

LASKAR MERAH PUTIH menghadapi masa depan dengan berpegangan
tangan pada "PEDOMAN PERJUANGAN" ini, dengan kesabaran dan keuletan,
tetapi juga dengan penuh optimisme. Dengan jiwa raga yang terus
menerus diingatkan akan indah dan luhurnya tujuan perjuangan bangsa.
dengan pikiran dan perasaan yang sdiang-malam digugah untuk mengejar
tanpa jemu-jemunya cita-cita bangsa. obor perjuangan bangsa akan
tetap dinyalakan dan disandung tinggi-tinggi oleh LASKAR MERAH
PUTIH. Sinarnya akan terus memancar dan menembus tiap awan kegelapan.

Tujuan perjuangan tidak hanya mempunyai nilai yang tinggi
bagi bangsa Indonesia, dan merupakan saham yang berharga bagi
seluruh tata kehidupan masyarakat bangsa dan Negara yang damai dan
sejahtera.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan Rahmat
dan Rahimnya kepada kita semua.

Amien !!!

Sumber: http://laskarmerahputih.webs.com/pedomanperjuanganlmp.htm


0 komentar:

Posting Komentar

Kritik dan Saran yang sifatnya Membangun sangat kami harapkan demi kelancaran kinerja, terima kasih.

Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More